BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kosmetik adalah
salah satu kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua manusia,
baik tua maupun muda, laki-laki dan terutama wanita pada umumnya. Sehingga
banyak pengusaha yang memuat bisnis kosmetik dengan berbagai macam produk yang
berbeda serta menampilkan kualitas terbaik mereka untuk menarik pelanggan. Dari
tahun ke tahun perkembangan produk kosmetik kian pesat, karena banyak
penggunanya, terutama wanita menginginkan kulit wajah yang tampak putih, bersih
secara instan dengan harga terjangkau.Hal tersebut yang menjadi dasar pemikiran
para pengusaha di bidang kosmetik untuk menggunakan zat-zat kimia murahan, yang
memang bisa membuat kulit putih secara instan serta berdampak buruk pula bagi
kesehatan kulit.
Kosmetik lazimnya untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan
kita. Saat ini begitu banyak jenis kosmetik yang dapat kita jumpai mulai dari
kosmetik perawatan tubuh, make up, bahkan kosmetik
yang dapat mengubah warna kulit. Tapi apa jadinya kalau kosmetik yang kita
pakai ternyata malah menimbulkan masalah pada kulit wajah kita. Ternyata
rusaknya kulit wajah bisa diakibatkan kesalahan kosmetik.
Dewasa ini, kosmetik berkembang sangat komplek.Banyak macam kosmetik
yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi wanita. Para pembuat kosmetik ini mencoba untuk membuat suatu maha karya
yang memang dibutuhkan oleh seorang wanita untuk tampil secantik mungkin dalam
waktu sesingkat mungkin. Prinsip ekonomi pun tetap diterapkan, penggunaan
barang-barang berbahaya dan murah yang seharusnya tidak digunakan dan berdampak
buruk untuk kulit banyak digunakan demi mendapatkan laba semaksimal mungkin.
Dari ketidakamanan produk tersebut tidak sedikit wanita yang menggunakan
kosmetik malah akan berakhir menjadi penyakit dan kecantikan yang ditimbulkan
hanyalah sementara saja. Dari sanalah tak sedikit wanita yang mengeluh dan
menginginkan wajahnya kembali seperti sediakala dengan berbagai pengobatan.Baik
pengobatan secara medis maupun penggunaan bahan alam atau perawatan pembersihan
kulit wajah secara teratur dan sebagainya.
Pemilihan kosmetik tak hanya
bergantung pada jenis kulit saja tetapi juga harus diperhatikan tingkat
keamanannya. Termasuk ke dalam salah satu produk kosmetik, krim pelembab kerap
juga menimbulkan was-was bagi konsumen karena beredarnya berita seputar
kosmetik berbahaya. Dari beberapa penelitian diperoleh data adanya beberapa zat
yang terkandung dalam kosmetik berpotensi berbahaya.Contohnya merkuri atau
dikenal juga sebagai air raksa, zat ini sering masuk ke dalam krim pelembab
yang mengklaim mampu memutihkan kulit.Juga perlu diwaspadai adanya bahaya zat
parabean.
Sedangkan banyak kabar yang
beredar akhir-akhir ini menyatakan bahwa tak sedikit wanita yang memiliki
penyakit organ dalam yang awalnya juga disebabkan oleh penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri. Dari kasus yang
demikian tak ada salahnya jika para wanita dan remaja meningkatkan rasa keingin
tahuannya tentang kosmetik dari beberapa
media yang mendukung untuk menjadikannya konsumen kosmetik yang cerdas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
pokok-pokok masalah dalam kajian ini diantaranya :
1.2.1
Apakahpengertian
dan fungsi kosmetik ?
1.2.2
Apakah
pengertian merkuri?
1.2.3
Bagaimana cara mengidentifikasi
merkuri yang merupakan zat paling bahaya
pada kosmetik?
1.2.4
Bagaimana cara kerja merkuri
terhadap kulit?
1.2.5
Bagaimana cara mengetahui
ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri tanpa uji laboratorium?
1.2.6
Apakah dampak yang ditimbulkan
dari zat berbahaya pada kosmetik yang
mengandung merkuri?
1.2.7
Bagaimana caramerawat kulit
yang sehat dan alami?
1.3 Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan adalah
sebagai berikut :
1.3.1
Mengetahui
pengertian dan fungsi kosmetik.
1.3.2
Mengetahui
pengertian merkuri.
1.3.3
Mengetahui
cara mengidentifikasi kandungan zat berbahaya pada kosmetik.
1.3.4
Mengetahui
cara kerja merkuri terhadap kulit.
1.3.5
Mengetahui
ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri tanpa uji laboratorium.
1.3.6
Dampak yang ditimbulkan jika
menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri.
1.3.7
Mengetahui bagaimana merawat
kulit secara sehat dan alami.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari tugas akhir ini adalah agar pembaca lebih memahami
tentang kandungan merkuri dalam kosmetik dan
bahaya yang ditimbulkan dari zat merkuri yang terkandung dalam kosmetik tersebut. Hal ini diharapkan agar pembaca lebih memahami tentang bagaimana menjadi produsen kosmetik yang cerdas dengan mempertimbangkan dampak-dampak di kemudian harinya.Pembaca juga diharapkan setelah membaca karya
tulis ini mampu memilih dan mengidentifikasi baik atau tidak suatu produk
kosmetik yang dipilihnya baik secara tes laboratorium maupun secara langsung
melalui ciri-ciri fisik yang sederhana. Selain itu pembaca yang sedang mengalami
permasalahan mengenai kulit wajah karena kosmetik juga bisa mengetahui
bagaimana cara merawat kulit wajah secara baik menggunakan bahan alami yang
sehat.
Manfaat lain dari tugas akhir ini adalah agar pembaca dapat menambah
pengetahuannya mengenai kosmetik. Dan mengetahui betapa bahayanya menggunakan
kosmetik yang mengandung merkuri bagi penampilan fisik dan kesehatannya.
1.5 Batasan Masalah
Pada pembahasan berikutnya kami akan memfokuskan pada salah satukrim siang dan krim malam pelembabtanpa merek untuk mengetahui kandungan merkuri yang ada di dalamnya dengan
uji laboratorim,
dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap kulit, serta bagaimana cara mengatasi kerusakan kulit wajah akibat kandungan
merkuri pada kosmetik yang digunakan menggunakan bahan-bahan alami tradisional
dan menurut dokter kecantikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kosmetik
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang
berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini,
dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya.Sekarang
kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan
untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).Menurut Wall dan
Jellinek pada tahun 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang
lalu.Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain
untuk kecantikan juga untuk kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik serta
industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono,
2007).
Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu
pengobatan atau ilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga
pakar kesehatan seperti para tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga
istana.Dalam perkembangannya kemudian, terjadi pemisahan antara kosmetik dan
obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja,
1997).
Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa
kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,
dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam,
dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk
membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak
termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap
untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir,
gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik,
mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki
bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit (Tranggono, 2007).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk
digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin
bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik,
mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki
bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit (Iswari, 2007).
2.2 Merkuri
Menurut pengertian kimia,
merkuri atau air raksa adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 serta
mempunyai masa molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg
yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti
cairan perak. Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan
satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C), titik
bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan yang lebih besar, mudah
bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat
mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi
maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia
yang biasa digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan
lainnya. Merkuri termasuk logam berat
berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat Toksik (Racun).Merkuri
merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu,
tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter,
asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam
nitrat, asam sulfurik panas dan lipid.Tidak tercampurkan dengan oksidator,
halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
Menurut ilmu kesehatan, merkuri ialah air raksa atau
bisa disebut dengan cairan perak sehingga merkuri tergolong dalam zat logam
berat yang berbahaya. Merkuri yang memiliki nama kimia Hydragyrum atau Hg ini
akan terus berbentuk cair jika diletakkan pada suhu ruangan biasa. Cairan perak
yang dapat masuk melalui kulit, pernapasan dan pencernaan ini sangat berbahaya
bagi tubuh karena zat ini dapat memutus rangkaian metabolisme yang disebabkan
oleh terhalangnya kerja enzim dan timbulnya karsinogen. Karsinogen itu sendiri
adalah proses berubahnya sel-sel DNA manusia menjadi sel-sel kanker
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian
Dalam
melakukan penelitian terhadap suatu produk industri menggunakan metode penelitian serta melakukan suatu praktikum.Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode penelitian adalah cara yang telah teratur dan
terpikirkan baik-baik untuk mencapai suatu maksud (649). Praktikum diartikan bagian
dari pengajaran yang ditujukan agar seseorang mendapatkan kesempatan untuk
menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata dari apa teori yang telah
didapatkannya.
Dalam
penyusunan tugas akhir ini menggunakan sebuah metode yaitu pengumpulan data.
Peneliti menguji sebuah
produk kosmetik guna mengetahui secara pasti kandungan merkuri pada beberapa
produk kosmetik tanpa merek.
3.2 Teknik Penelitian
3.2.1Teknik Pengumpulan
Data
Teknik pengumpulan data adalah metode pengumpulan data dengan cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.Pengumpulan data dalam tugas
akhir ini adalah pengumpulan dari beberapa media elektronik yang sesuai dengan
topik yang dibahassebagai kunci baik dalam pengumpulan data maupun analisis
data.
3.2.2 Teknik Pengolahan Data
Dalam penyusunan tugas akhir ini peneliti berusahamenemukan informasi yang
relevan dengan topik yang dibahas sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas. Teknik pengumpulan data melalui tahap-tahap sebagai berikut : (1).
Pencarian data melalui internet, (2). Pengumpulan data berdasarkan rumusan
masalah yang diteliti, (3). Pengolahan data, (4). Tabulasi data, (5). Statistik
data.
3.3 Prosedur Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir berjudul “Identifikasi Merkuri sebagai Salah Satu Zat Berbahaya yang
Terkandung dalam Kosmetik”, ini prosedur yang digunakan melalui 4 tahap : (1). Persiapan,
(2). Perencanaan, (3).Pelaksanaan, (4). Penyelesaian.
3.4 Instrumens Dan Korpus Data
Peneliti
bertindak sebagai instrumen kunci yang melakukan beberapa tahap sebagai
berikut. Persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaianyang telah
ditentukan dalam mengidentifikasi
zat kimia berbahaya dalam krim siang dan krim malam pelembab tanpa merek.
Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan korpus data sebagai
alat bantu, korpus data yang telah ditentukan lalu diteliti. Berikut ini tabel
mengenai pemberian kode korpus data.
Korpus Data
Masalah yang diteliti
|
Kriteria
|
Kode
|
Korpus Data
|
||
Kandungan
Merkuri
|
Merkuri dan cara
identifikasi zat
|
KM
|
Dampak yang ditimbulkan
|
Penyakit yang ditimbulkan,
cara mengatasi
|
DM
|
3.5 Tabulasi Data
Aspek yang ditabulasikan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut :
3.5.1Mengidentifikasi merkuri
yang terdapat pada kosmetik tertentu
3.5.1Dampak berbahaya yang ditimbulkan dari
penggunaan kosmetik beserta cara mengatasinya
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian dan
Fungsi Kosmetik
4.1.1 Pengertian
Kosmetik
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang
berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini,
dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya.Sekarang
kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan
untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).Menurut Wall dan
Jellinek pada tahun 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang
lalu.Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain
untuk kecantikan juga untuk kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik serta
industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono,
2007).
Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu
pengobatan atau ilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga
pakar kesehatan seperti para tabib, dukun, bahkan penasihat keluarga istana.
Dalam perkembangannya kemudian terjadipemisahan antara kosmetik dan obat, baik
dalam hal jenis, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa kosmetika
adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada
badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat
(Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan
pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga
mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan,
melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak
dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada
bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar),
gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah
penampakan, melindungi supaya tetap dalm keadaan baik, memperbaiki bau badan
tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit
(Iswari, 2007).
4.1.2 Fungsi Kosmetik
Kosmetik
adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan
(kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga
mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi
supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan
untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit (Iswari, 2007). Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan
dasar yang berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti :
bahan pewarna, bahan pewangi pada pencampuran bahan. Pada dasarnya penggunaan kosmetik itu bisa dibagi menjadi dua fungsi, yaitu :
1.
Fungsi untuk perawatan, dan pemeliharaan kulit wajah.
Fungsi
ini sangatlah relevan, karena melalui perawatan yang baik dan teratur maka akan
terjaga kondisi kulit wajah yang senantiasa cantik, segar dan sehat. Contoh
dari kosmetik untuk perawatan adalah berbagai macam krim (seperti krim pagi,
krim malam, krim mata dan krim antikerut), penyegar, pelembab, susu pembersih,
berbagai jenis masker dan lain-lain.
2.
Fungsi untuk Merias Wajah.
Kosmetik ini pada umumnya membantu
mempercantik wajah secara dekoratif, wajah dipoles sedemikian rupa
agar terlihat secara detail bentuk bagian-bagian wajah sehingga terlihat
cantik. Dengan kosmetik seperti ini, para ahli perias wajah mampu mengekspresikan berbagai macam karakter
cantik itu sendiri. Dari yang sederhana, sampai yang glamor. Contoh kosmetik
ini adalah lipstik, bedak, perona pipi,
maskara dan lain-lain.
4.2Pengertian
Merkuri
Menurut pengertian kimia,
merkuri atau air raksa adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 serta
mempunyai masa molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg
yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani hydrargyricum, yang berarti
cairan perak. Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan
satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C), titik
bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan yang lebih besar, mudah
bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat
mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi
maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia
yang biasa digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan
lainnya. Merkuri termasuk logam berat
berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat toksin (racun).Merkuri
merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu,
tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter,
asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam
nitrat, asam sulfurik panas dan lipid.Tidak tercampurkan dengan oksidator,
halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
Menurut ilmu kesehatan, merkuri ialah air raksa atau
bisa disebut dengan cairan perak sehingga merkuri tergolong dalam zat logam
berat yang berbahaya. Merkuri yang memiliki nama kimia hydragyrum atau Hg ini
akan terus berbentuk cair jika diletakkan pada suhu ruangan biasa. Cairan perak
yang dapat masuk melalui kulit, pernapasan dan pencernaan ini sangat berbahaya
bagi tubuh karena zat ini dapat memutus rangkaian metabolisme yang disebabkan
oleh terhalangnya kerja enzim dan timbulnya karsinogen. Karsinogen itu sendiri
adalah proses berubahnya sel-sel DNA manusia menjadi sel-sel kanker.
4.3 Cara Mengidentifikasi
Merkuri pada Kosmetik
4.3.1 Tujuan
Agar pembaca mengetahuicara memisahkan kation merkuri
pada kosmetik.
4.3.2 Dasar Teori
Kation-kation golongan I diendapkan sebagai
garam klorida. Pemisahan kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam
klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam
suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas Ag+,
Hg+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation golongan I
adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan
masing-masing kation tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut:
1.
PbCl2 dipisahkan
dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan
kation. PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2
dan AgCl tidak dapat larut dalam air panas.
2.
Hg2Cl2 dan AgCl
dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara kompleks Hg(NH2)Cl
dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan amonia
terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2
terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur
dengan Hg+, sedangkan [Ag(NH3)2] tidak
berbentuk endapan. Identifikasi terhadap ketiga kation merkuri tersebut setelah
terpisah adalah sebagai berikut:
3.
Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan
yang terjadi pada pemisahannya dengan Ag+, adanya Hg22+
ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam.
Hg2Cl2
+ 2 NH3 -> [Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan hitam) +
NH4+ + Cl-
4.3.3 Alat dan Bahan
Peralatan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :
·
Tabung reaksi
·
Gelas ukur
·
Pipettetes
·
Pengaduk kaca
·
Gelas kimia
·
Pemanas spiritus
·
Kertas saring
Sedangkan bahan-bahan yang dioperlukan dalam praktikum adalah :
·
Sampel
·
HCl
·
Aquades
4.3.4
Data Percobaan
No
|
Langkah Kerja
|
Pengamatan
|
Reaksi
|
1
|
± 3
ml sampel dicampur dengan air hingga volume 10ml
10 ml
sampel ditambahkan HCl 2M
5ml campuran ditambah aquades sampai volume
10 ml. Kemudian ditetesi HCl 2M sambil diaduk sampai seluruh kation golongan
I mengendap
|
Sampel
berwarna kuning, pewarna asli dari sampel
Sampel
tak berwarna
HCl tak
berwarna, larutan ditetesi HCl sebanyak 45 tetes kemudian larutan mula-mula
berwana putih lama kelamaan terbentuk endapan di dasar tabung
|
Sampel(aq)
+ HCl(aq) pekat
Pb2+(aq)
+ Ag+(s) + Hg2+(s)+ H2O
|
2
|
Endapan
disaring dan dipisahkan dari filtratnya
Endapan
dicuci dengan 4 ml HCl 2M dingin sebanyak 2 kali
Dicuci
dengan air dingin sebanyak 2 kali
|
Endapan
berwarna putihFiltrat tak berwarna
Pada pencucuian
I: larutan berwarna putih, ada endapan yang lolos penyaringan
Pada
pencucian II: larutan berwarna putih dan tidak ada endapan yang lolos dalam
penyaringan
Filtrat tak
berwarna
|
Ag+(s)
+Hg2+(s) + 3HCl(aq)
AgCl(aq)
+ HgCl2(s ) + 3/2 H2O
|
3
|
Endapan
dipindahkan dalam gelas kimia 50 ml lalu ditambah 20 ml aquades dididihkan.
Disaring
(dalam keadaan panas/ setelah didiamkan selama 1 menit)
|
Endapan
putih sebagian larut sehingga cairan berwarna putih, endapan berada di dasar
tabung saat dipanaskan larutan menjadi lebih jernih dan endapan semakin
banyak
Filtrat
berwarna
Endapan
berwarna kuning kehijauan
|
Hg2Cl2(s)
+ NH3(aq)
|
4.3.5 Analisis dan Pembahasan
4.3.5.1 Pemisahan Kation Golongan I
Mula-mula sampel yang diduga mengandung
merkuri golongan I ditambahkan aquades sampai volume 10 ml.
8 ml dari sampel ini kemudian
ditambah HCl 2M tetes demi tetes sampai terbentuk endapan.Setelah ditetesi
sebanyak 45 tetes, sampel berhenti membentuk endapan menandakan bahwa semua
kation dalam sampel telah mengendap sebagai garam kloridanya. Mula-mula
larutan berwarna kuning keruh, karena efek dari zat pewarna, lalu membentuk
endapan berwarna putih yang diduga mengandung kation Hg2+ dan Ag+.
Kation golongan I akan membentuk klorida-klorida yang tidak larut (dalam bentuk
endapan).
Ag+(aq) + HCl(aq) ->AgCl(s)
+ H+(aq)
Hg22+(aq) +2 HCl(aq)
->Hg2Cl2(s) + H+(aq)
Gambar 2Endapan setelah disaring
Namun, timbel(II) klorida sedikit larut dalam air.
Sampel kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Endapan berwarna
putih akan menempel pada kertas saring. Sementara filtrat yang diduga
mengandung kation Pb2+ lolos dalam penyaringan. Reaksi yeng terjadi
adalah sebagai berikut :
Pb2+(aq) + HCl(aq) ->PbCl2(s)
+ H+(aq)
Endapan yang diperoleh kemudian
dicuci dengan 4 ml HCl 2M dan 4 ml aquades masing-masing sebanyak dua kali.Pada
pencucian pertama dengan HCl, larutan berwarna putih karena ada sebagian
endapan yang ikut dalam HCl, namun pada pencucian kedua larutan tak berwarna
dan tidak ada endapan yang lolos.Pada pencucian dengan menggunakan aquades baik
pertama maupun kedua, tidak ada endapan yang lolos sehingga larutan tidak
berwarna.
Endapan yang sudah dicuci
dengan HCl dan aquades kemudian dipindahkan dari tabung reaksi ke dalam gelas
kimia, lalu ditambah 20 ml aquades. Larutan mula-mula berwarna putih, namun
setelah didiamkan beberapa saat endapan turun ke dasar gelas kimia.Larutan
kemudian dididihkan, selama pendidihan larutan semakin jernih dan endapan yang
terbentuk semakin banyak.Setelah mendidih, larutan didiamkan selama 1 menit
baru disaring dengan kertas saring. Endapan yang terbentuk berwarna putih
dan filtratnya tak berwarna.
Gambar 3Endapan ditambah 20 ml aquades dipanaskan
Filtrat yang diperoleh dari pencucian endapan
dengan HCl dan aquades kemudian diuji dengan K2Cr2O7
0,1 M dan diperoleh larutan berwarna kuning yang jika didiamkan akan terbentuk
endapan berwarna kuning di dasar tabung reaksi. Endapan tersebut merupakan
PbCrO4 karena filtrat mengandung kation Pb2+ sesuai dengan
persamaan reaksi :
Pb2+(aq) + K2Cr2O7(aq)
-> PbCrO4(s) + K+(aq)
Endapan setelah dicuci dengan
HCl
Filtrat diuji dengan K2Cr2O7
Endapan dari larutan yang sudah didihkan kemudian
dicuci dengan 5 ml air panas sebanyak 3 kali dan menghasilkan endapan yang
berwarna putih.Filtrat dibuang kemudian endapan disiram dengan 10 ml amonia 6 M
sehingga endapan yang mula-mula berwarna putih berubah menjadi hitam.Adanya
endapan hitam tersebut menunjukkan adanya kation Hg2+.
Gambar 5
Endapan setelah disiram amonia
Filtrat yang diperoleh kemudian ditambah asam
nitrat sampai suasana larutan menjadi asam.Terjadi perubahan warna filtrat dari
tak berwarna menjadi putih dan mengendap setelah didiamkan.Endapan berwarna
putih tersebut menunjukkan adanya kation Ag+. Reaksi yang terjadi
adalah :
Hg2Cl2(s) + 2NH3(aq)
->Hg(NH2)Cl(aq)
AgCl2(s) + 2 NH3(aq) ->Ag(NH3)2Cl(aq)
Penambahan asam nitrat menyebabkan suasana larutan
menjadi asam.Hal ini dapat dibuktikan dengan perubahan kertas lakmus dari biru
menjadi merah. Ion amonium akan kembali terbentuk karena suasana larutan yang
bersifat asam.
Ag(NH3)2+(aq)
+ Cl-(aq) + H+ ->AgCl(s)
+ 2 NH4+(aq)
4.3.5.2 Identifikasi
Kation Golongan I
Setelah dilakukan pemisahan
kation, dilakukan uji identifikasi terhadap kation Hg22+
yang didasarkan pada sifat kimia kation dalam senyawanya. Uji identifikasi
kation dilakukan langsung terhadap sampel awal berdasarkan informasi tentang
reaksi umum kation golongan I. Kation yang diidentifikasi adalah merkurium/
raksa (I) atau Hg22+. Larutan yang digunakan dalam
uji identifikasi Hg22+ adalah NaOH dan KI,
Pengujian dengan menggunakan NaOH
pada sampel dilakukan sebanyak dua kali.Pada pengujian pertama diperoleh fakta
bahwa larutan sampel tak berwarna sedangkan pada pengujian kedua terbentuk
lapisan coklat yang segera hilang setelah pengocokan.Pada pengujian kedua,
lapisan coklat tidak teramati karena setelah dicampur dengan NaOH sampel
langsung dikocok sehingga lapisan coklat tidak terlihat.Lapisan coklat tidak
dapat diidentifikasi secara pasti karena belum diketahui jenis kation yang
terdapat dalam sampel. Jika sampel mengandung Hg22+, maka
reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Hg22+(aq) + 2OH-(aq) ->
Hg(s) + HgO(s) + H2O(l)
Hg merupakan endapan berwarna
hitam sedangkan HgO merupakan endapan berwarna kuning. Karena dalam percobaan
terbentuk lapisan berwarna coklat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang
bereaksi dengan ion OH- merupakan kation lain, yaitu Ag+.
Reaksi yang terjadi adalah :
2Ag2+(aq) + 2OH-(aq)
-> Ag2O(s) + H2O(l)
Ag2O segera menghilang karena penambahan
NaOH belum membuat larutan menjadi jenuh sehingga endapan yang terbentuk
(lapisan coklat) akan segera hilang setelah larutan dikocok.
Pada pengujian dengan menggunakan
larutan KI terbentuk larutan berwarna kuning kehijauan dan jika didiamkan akan
terbentuk 2 lapisan. Bagian atas berwarna kuning dan bawah berupa endapan
berwarna kuning kehijauan.Hal ini membuktikan bahwa sampel mengandung kation Hg22+.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Hg22+(aq) + 2KI(aq) ->Hg2I2(s)
+ 2K+(aq)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel
mengandung kation Hg22+
4.4Cara Kerja Merkuri Terhadap Kulit
Walaupun
merkuri berbentuk cairan sebenarnya masuk dalam kategori logam.
Toksisitas (tingkat keracunan) merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnya
merkuri inorganik bersifat toksin pada ginjal, sedangkan merkuri organik
seperti metil merkuri bersifat toksis pada sistem syaraf pusat. Merkuri
sama sekali tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuh kita.
Ditambahkannya merkuri pada suatu produk kosmetik yang
akan dioleskan atau dipakai pada epidermis kulit, menyebabkan enzim tiroksinase
yang terdapat dikulit dalam proses pembentukan pigmen kulit menjadi terhalang pekerjaannya.
Merkuri membuat pembentukan pigmen terhambat sehingga kulit menjadi tampak
lebih putih.
Metil merkuri dapat juga
diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%. Uapnya
dapat menembus membran paru-paru dan apabila terserap ke tubuh, ia akan
terikat dengan proteinsulfurhidril seperti sistein dan glutamine. Di dalam
darah, 90% dari metil merkuri diserap kedalam sel darah merah dan metil merkuri
juga dijumpai dalam rambut. Jumlah merkuri yang dimasukkan ke dalam akar
rambut adalah berbanding dengan kepekatan metil merkuri di dalam darah.Metil
merkuri merupakan senyawa organik yang paling berbahaya yang telah dipelajari
oleh manusia.Metilasi merkuri dapat terjadi dalam tubuh organisme manapun
termasuk manusia.Merkuri sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.Merkuri yang terikat pada adenina dapat
mengganggu enzim, mengganggu biosintesis protein dan lemak serta merusak DNA
dan RNA yang mengakibatkan kecacatan pada manusia.
Kerja pertama pemutih merkuri adalah menghancurkan
epidermis atau lapisan kulit teratas
dari wajah dan permukaan kulit lainnya yang teroles oleh kosmetik yang
mengandung merkuri. Kemudian merkuri
akan meresap ke dalam kulit. Bersama darah, merkuri yang telah meresap
tersebut akan berlayar menuju organ vital, seperti ginjal, hati, jantung,
sumsum tulang belakang, dan otak melalui pembuluh darah dan akan mengendap
dalam organ-organ vital tersebut. Kandungan merkuri yang masuk dalam
tubuh itu sangat sulit dibuang.Merkuri hanya bisa dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh.
Krim bermerkuri sering menimbulkan reaksi
alergi.Orang yang tak tahan, tubuhnya
bisa menolak dan timbulah bercak kemerahan. Terkadang juga
bisa mengakibatkan munculnya benjolan hebat dan merata di permukaan kulit
yang kena oles.Bisa timbul infeksi dan suhu tubuh meningkat.
4.5Cara Mengidentifikasi Bahwa Kosmetik Tertentu Mengandung Zat Berbahaya
Merkuri Tanpa Uji Laboratorium
1.
Krim
yang mengandung merkuri biasanya memiliki tekstur yang lengket dan tampilan
krim mengkilap. Inilah
ciri yang paling terlihat. yang dimaksud lengket adalah krim tersebut jika kita
sentuh baik dengan tangan ataupun alat, maka akan terlihat krim melekat pada
benda yang menyentuh tersebut ketika kita coba untuk lepaskan satu sama
lain.
Secara ilmiah, merkuri adalah cairan namun
memiliki sifat logam.Dan logam memiliki daya ikat yang kuat sehingga mampu
mengikat segala ion logam yang ada disekitarnya. Itulah yang membuat krim yang
mengandung merkuri akan saling merekat karena terikat oleh ion merkuri
didalamnya, sehingga menjadikannya lengket.
Jika krim tersebut memiliki penutup dalam, Anda
bisa praktikkan dengan menenggelamkan tangan atau inner cap tersebut ke dalam
krim kemudian angkat perlahan agak tinggi. Ketika antara krim yang masih di dalam
pot dengan krim yang menempel dalam
inner cap terlihat jelas masih menempel. Jelas bahwa krim tersebut mengandung
merkuri.
2.
Warna krim yang mengandung merkuri biasanya
berwarna putih mengkilap atau jika berwarna maka diberi warna yang cerah dan
pekat untuk menyamarkan kandungan yang berbahaya.
Perhatikan lagi foto krim bermerkuri
diatas.Amatilah warnanya, entah apapun
warna krim yang siang maupun yang malam, dari foto-foto diatas dapat dilihat
warna yang putih. Atau warna krimnya kuningpekat.Semuanya terlihat mengkilap
seperti minyak atau logam.Dan yang pasti ciri dari warna tersebut semakin
terbukti dengan teksturnya yang lengket dan kasarjuga tidak menyatu.
3.
Krim yang mengandung zat berbahaya seperti
merkuri, biasanya disertai krim antiiritasi/inflamasi/alergi/calming cream dan
sejenisnyauntuk
menyamarkan rasa perih, panas, gatal dan lain-lain yang disebabkan zat
berbahaya tersebut. Jikapun antiiritasi
tidak disertakan, sudah pasti Anda akan merasakan sakit perih luar biasa, gatal
dan panas terutama jika terkena sinar matahari. Hampir kebanyakan
calming cream/antiiritasi mengandung steroid yang juga berbahaya. Perlu diingat
pula, jika tergiur dengan produk kosmetik herbal, Anda harus tahu bahwa produk
herbal memiliki proses yang lama dalam mencerahkan kulit, slow but sure
(perlahan tapi pasti). Tidak akan mencerahkan wajah dalam waktu seminggu dan
putih kinclong jika bukan karena merkuri.
4.
Bau logam merkuri sangat tercium atau diberi
parfum yang
menyengat untuk menyamarkan bau logam. Krim yang menggunakan zat merkuri, biasanya
memiiki aroma yang sangat menyengat.Seperti halnya parfum yang mengandung
banyak alkohol.
5.
Proses
pencerahan cepat antara 3 hari sampai 1-2 minggu dan tidak muncul jerawat sama
sekali. Ini yang luar
biasa, krim bermerkuri hasilnya memang cepat memutihkan wajah karena merusak lapisan kulit epidermis tanpa
memberi nutrisi dan meregenerasi sel baru, sehingga kulit kita tidak lagi
memiliki protein. Dan melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar
matahari juga mati, alhasil mikro-organisme ataupun kuman takut menempel di
kulit yang tercemar merkuri.Untuk hasil
putih tergantung kandungan merkurinya. Semakin tinggi kandungan merkurinya
makin cepat putihnya. Dalam jangka waktu hanya 3 hari saja kulit akan langsug
berubah menjadi putih. Putih memang,
tapi putih akan berubah menjadi putih
pucat, wajah cepat rusak, bonusnya nyawa kita terancam karena tubuh
dirusak secara cepat juga.
4.6 Dampak
Negatif dan Ciri-Ciri Kulit Pengguna Produk Kosmetik Mengandung Merkuri
4.6.1 Dampak NegatifPenggunaan Produk Kosmetik yang
Mengandung Merkuri
Husniah
Rubiana Thamrin Akib dari BPOM menyatakan bahwa merkuri sangat berbahaya karena
termasuk logam berat. Sekecil apapun jumlah merkuri yang masuk ke dalam tubuh,
maka akan menjadi racun. Merkuri yang dioleskan pada kulit dapat diserap kulit
dan masuk ke dalam peredaran darah.Efek samping pemakaian merkuri pada kulit
adalah perubahan warna, bintik hitam, iritasi, kemerahan, bahkan kerusakan
permanen susunan kulit, saraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan
janin.Efek jangka panjang dari merkuri adalah rusaknya ginjal dan menyebabkan
kanker.
Sementara
itu, Dr. Retno I. Tranggono, SpKK menyebutkan bahwa krim yang mengandung
merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat kulit tampak putih dan
sehat.Tetapi lama-kelamaan, kulit dapat menghitam dan menyebabkan jerawat
parah.Selain itu, pemakaian merkuri dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker
paru-paru, dan jenis kanker lainnya.
Di
antara semua unsur logam berat, merkuri (Hg) menduduki urutan pertama dalam hal
sifat racunnya.Walaupun
merkuri diambil bentuk cairan sebenarnya masuk dalam kategori logam.Tidak
seperti unsur logam lainnya misalnya besi (Fe) atau magnesium (Mg) yang
dibutuhkan tubuh untuk penguatan tulang. Merkuri sama sekali tidak dibutuhkan
kehadirannya dalam tubuh kita. Oleh sebab itu, kehadiran merkuri dalam
tubuh walaupun sedikit atau berada di bawah ambang batas toleransi tetap
membahayakan kesehatan. Terlebih ketika akumulasi merkuri dalam tubuh sudah
melewati ambang batas toleransi yang bisa diterima oleh kesehatan tubuh akan
menimbulkan dampak-dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh, yaitu:
1. Gangguan saraf sensoris
Paraesthesia (Sejenis kesemutan yang cukup parah), kepekaan menurun dan
sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan menyempit, daya
pendengaran menurun serta rasa nyeri pada lengan dan paha (kram).
2. Gangguan saraf motorik
Lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia (gangguan koordinasi tangan
dan kaki, tubuh hingga gangguan bicara), tremor (gemetar pada bagian atau
keseluruhan tubuh yang tidak terkendali), gerakan lambat, dan sulit
berbicara/gagap.
3. Gangguan lain
Gangguan mental, autis, sakit kepala dan hipersalivasi (air liur yang
berlebihan).
4.
Pengaruh terhadap Fisiologis
Pengaruh
toksisitas merkuri (Hg) terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) dan
ginjal akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu, intensitas dan jalur paparan
serta bentuk merkuri sangat berpengaruh terhadap sistem yang dipengaruhi. Organ
utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen merkuri dan organomerkuri
adalah SSP, sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal.
Keracunan akut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistem
pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP,
efek terhadap sistem kardiovaskuler merupakan efek sekunder.
5.
Pengaruh terhadap Sistem Syaraf.
Merkuri
yang berpengaruh terhadap sistem syaraf merupakan akibat primer dari pemajanan
uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus "bloodbrain
barier" dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang mengakibatkan
kelumpuhan permanen. MeHg yang masuk dalam pencernaan akan memperlambat SSP
yang mungkin tidak dirasakan pada paparan setelah beberapa bulan sebagai gejala
pertama sering tidak spesifik seperti pandangan kabur atau pendengaran hilang
(ketulian) dan impoten.
6.
Pengaruh terhadap Ginjal.
Apabila
terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garam inorganik
merkuri atau phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas
epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal. Pajanan (paparan)
melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui saluran pernafasan juga dapat
mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya proteinuria atau nephrotik
sindrom dan tubular nekrosis akut.
7.
Pengaruh terhadap pertumbuhan.
Terutama
terhadap bayi dari ibu yang terpapar oleh MeHg, dari hasil studi membuktikan
ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu terpapar merkuri maka
bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental
(kelainan/cacat mental), tuli, penciutan lapangan pandang, microcephaly (otak
tidak tumbuh sehingga ukuran kepala jauh lebih kecil dari ukuran kepala
normal), cerebral palsy (kelumpuhan otak besar yang menyebabkan kelumpuhan
syaraf keseluruhan), ataxia (gangguan koordinasi tangan dan kaki,
tubuh hingga gangguan bicara), buta dan gangguan menelan.
8.
Terhadap anak.
Anak-anak yang masih bayi pun juga memiliki risiko
keracunan merkuri karena apabila sang ibu menggunakan bahan-bahan kosmetik yang
mengandung merkuri lalu menggendong anaknya dan menciumnya, merkuri tersebut
akan terhirup juga oleh si anak. Begitu juga saat si ibu tidak mencuci
tangannya dengan bersih sebelum menyuapi anak bayinya sehabis memakai bahan
kosmetik.Mungkin saja zat kimia berbahaya ini ikut larut dalam makanan anak
walau hanya sedikit.
Merkuri yang terpapar melalui kulit
dan bekerja merusak pigmen-pigmen kulit sebagaimana banyak kosmetik yang
menggunakannya akan berakhir pada mimpi buruk hilangnya kecanttikan secara
alami bahkan fisik. karena akan memunculkan efek kebalikan dari yang diterimanya
selama menggunakan merkuri dan kebanyakan akan sulit dikembalikan ke kondisi
kulit yang cantik dan sehat seperti semula.
4.6.2Ciri-Ciri Kulit yang Terkontaminasi Zat
Berbahaya Merkuri
1.
Flek hitam pada kulit akan
memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat/akan
timbul lagi dan bertambah parah (melebar).
2.
Efek rebound yaitu memberikan respon
berlawanan (kulit akan menjadi gelap atau kusam saat pemakaian kosmetik
dihentikan).
3.
Bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun
akan timbul flek yang sangat parah (lebar) dan lama-kelamaan berubah
keabu-abuan selanjutnya kehitaman.
4.
Dapat mengakibatkan kanker kulit.
5.
Pada pemakaian awal dapat menyebabkan iritasipada kulit dan kemerahan bila terkena
sinar matahari.
6.
Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini
disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak
mengandung protein dan melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan
matahari juga sudah tidak berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak
akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun. Tapi
hal ini juga hanya bersifat sementara, jika kondisi kulit telah rusak bisa
timbul benjolan-benjolan bernanah.
7.
Pori-pori tampak mengecil dan halus, ini
sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus
oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil dan halus. Untuk
mengujinya Anda bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit
terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah
sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah
kita dari radiasi matahari. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu
menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak akan merasakan
rasa iritasi seperti terbakar disertai rasa gatal.
4.7Cara Merawat Kulit Wajah Secara
Sehat dan Alami Tanpa Zat yang Membahayakan
4.7.1Cara
Merawat Kulit Wajah Agar Tetap Sehat
1.
Bersihakan wajah Anda sebelum tidur. Hal ini dilakukan
untuk membersihkan wajah Anda dari kotoran atau sisa kosmetik yang menempel
yang dapat memicu munculnya jerawat atau komedo atau bahkan dapat membuat kulit
wajah menjadi kusam.
2.
Rajinlah untuk menggunakan masker bengkoang dengan
campuran putih telur minimal seminggu sekali, ini bisa membuat wajah Anda
terlihat semakin cerah dan halus.
3.
Biasakan untuk mencuci wajah setelah beraktivitas
terutama setelah bepergian. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan
debu yang menempel pada kulit wajah Anda.
4.
Luangkanlah waktu Anda sebentar untuk memijat kulit
wajah dengan lembut selama 2 menit pada malam hari, untuk menghilangkan
keletihan pada wajah dan hal ini dapat memberikan warna kulit wajah yang lebih
cerah.
5.
Pakailah pelembab yang dapat melindungi kulit wajah
dari sinar matahari. Tentunya ini dilakukan pada saat Anda ingin bepergian.
6.
Rajin mengkonsumsi vitamin E. Vitamin E adalah vitamin
yang mampu menjaga kesehatan kulit dari dalam..
7.
Menggunakan krim anti aging. Disarankan untuk
menggunakan krim yang mengandung retinoid karena krim ini kaya vitamin A yang
dapat mencegah kerusakan kulit karena sinar matahari.
8.
Jika Anda mempunyai jerawat atau komedo, ingat jangan
pernah memencet jerawat atau komedo Anda, karena hal ini akan menyebabkan
iritasi pada kulit wajah..
4.7.2Cara
Merawat Kulit dengan Bahan–Bahan Alami
1. Masker Avokad
Avokad
kaya akan vitamin C dan E. Dengan vitamin ini, kelembapan wajah Anda akan
terjaga dan kulit wajah Anda akan mendapatkan nutrisi yang cukup. Masker avokad
ini dapat dibuat dengan cara dihaluskan (ditumbuk atau di-blender) lalu
dioleskan pada wajah. Masker avokad juga dapat ditambahkan minyak zaitun.Minyak
zaitun yang dicampurkan pada masker avokad ini dapat membantu peremajaan kulit.
2.
Masker Beras
Pernahkah
Anda melihat iklan kosmetik Jepang yang ternyata rahasianya adalah pada
beras?Ternyata beras memang dapat membuat wajah lebih putih dan halus, juga
dapat mencegah atau mengurangi jerawat.Anda cukup menyisihkan air cucian beras
dan mendiamkannya beberapa saat.Setelah itu pisahkan air beras dan
endapannya.Gunakan endapan tadi sebagai masker dan bilaslah dengan air beras
tadi.
3.
Konsumsi Vitamin E
Mengonsumsi
vitamin E dapat menutrisi kulit wajah Anda.Konsumsilah makanan yang mengandung
banyak vitamin E untuk merawat kulit wajah secara alami.
4.
Lemon atau Jeruk Nipis
Lemon adalah sumber alami asam alpha
hidroksi (AHA) dan antioksidan,vitamin. Lemon sangat baik untuk meratwat kulit
muka sebagai pembersihan, toning, mengecilkan pori-pori, menghaluskan dan
mengangkat sel kulit mati, membebas kulit muka kusam dan memudarkan flek hitam.
Campurkan 1/8 cangkir almond bubuk, 2 sendok makan susu atau krim dan 1 sendok teh air jeruk lemon. Gunakan untuk membersihkan kulit wajah, tunggu kurang lebih 15-20 menit kemudian bilas dengan air hangat.
Campurkan 1/8 cangkir almond bubuk, 2 sendok makan susu atau krim dan 1 sendok teh air jeruk lemon. Gunakan untuk membersihkan kulit wajah, tunggu kurang lebih 15-20 menit kemudian bilas dengan air hangat.
5.
Mentimun
Mentimun memiliki kemampuan mengangkat
noda atau flek hitam pada kulit wajah dan dapat menjadikan wajah indah
bercahaya. Campur 1/2 potongan mentimun yang telah dikupas kulitnya dengan 1
sendok yoghurt dan 1 sendok susu kemudian dihaluskan dengan blender. Oleskan
campuran yang Anda buat pada kulit wajah dan tunggu kurang lebih 20 menit
kemudian bilas dengan air hangat untuk membersihkannya.
6.
Bengkuang
Bengkuang memiliki kandungan rotenon,
pachyrhizon, vitamin C dan B1.Kandungan dalam bengkuang ini baik untuk
menghilangkan atau minimal menyamarkan noda hitam yang diakibatkan oleh
jerawat. Untuk membuat masker bengkuang untuk perawatan kulit alami caranya
adalah:
·
Kupas bengkuang dan cuci sampai bersih
kemudian parut sampai lembut.
·
Peras hasil parutan untuk diambil
airnya.
·
Saring perasan bengkuang supaya
benar-benar bersih dari ampas.
·
Biarkan selama setengah jam sampai
muncul endapan.
·
Buanglah air bagian atas yang bening
·
Gunakan air endapan yang seperti susu
untuk masker wajah Anda
7. Apel
Kandungan zat lastin dan kolagen memiliki
kemampuan untuk mengurangi minyak pada kulit wajah Anda yang berminyak.
Buah apel dihaluskan dengan menggunakan blender tanpa campuran air.Gunakan sebagai masker dengan menempelkannya pada kulit muka secara merata selama 20-30 menit.Bersihkan dengan menggunakan air hangat kemudian dilanjutkan dengan air dingin supaya pori-pori kulit muka Anda mengecil.
Buah apel dihaluskan dengan menggunakan blender tanpa campuran air.Gunakan sebagai masker dengan menempelkannya pada kulit muka secara merata selama 20-30 menit.Bersihkan dengan menggunakan air hangat kemudian dilanjutkan dengan air dingin supaya pori-pori kulit muka Anda mengecil.
8. Tomat
Tomat banyak mengandung vitamin C yang mampu
mengurangi minyak berlebihan, membersihkan sekaligus memberi asupan
nutrisi.Selain itu juga ada kandungan zat antioksidan yang mampu untuk
mengatasi iritasi kulit wajah karena sengatan sinar ultraviolet, mencerahkan
kulit wajah Anda dan mengurangi komedo.
Untuk membuat masker dari tomat caranya dengan menghaluskan satu buah tomat kemudian dicampurkan dengan satu sendok madu.Oleskan campuran tomat dan madu ke kulit wajah Anda. Biarkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat dandibersihkan dengan air dingin.
Untuk membuat masker dari tomat caranya dengan menghaluskan satu buah tomat kemudian dicampurkan dengan satu sendok madu.Oleskan campuran tomat dan madu ke kulit wajah Anda. Biarkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat dandibersihkan dengan air dingin.
9. Pisang
Buah pisang dapat bermanfaat untuk
meremajakan kulit dan membuat kulit wajah menjadi lembab dan kenyal. Caranya
cukup mudah, hanya dengan mengambil 1 buah pisang ambon, kupas kulitnya dan
hancurkan buahnya. Setelah itu tambahkan 1 sendok madu kedalam pisang yang
telah dihancurkan tadi, dan oleskan secara merata pada wajah dan diamkan selama
30 menit. Lalu bersihkan dengan kapas dan air hangat.
10. Pepaya
Pepaya mengandung enzim papain yang memiliki
kemampuan mengangkat sel kulit mati dan regenerasi sel kulit baru.Campur daging
buah pepaya matang dengan 1 sendok makan minyak atau secukupnya.Oleskan ramuan
masker pepaya ke kulit wajah.Setelah 15 menit basuh dengan air hangat.Gunakan
pelembab yang sesuai dengan jenis kulit Anda sebagai penyempurna perawatan Anda.
11. Stroberi
Stroberi banyak mengandung asam salisilat
yang berkemampuan untuk mengencangkan kulit. Terdapat juga vitamin yang baik
untuk kulit seperti vitamin C,E,B, dan K. Cara alami merata wajah dengan masker
stroberi baik dalam meregenerasi
kulit, mengangkat sel–sel kulit yang mati, melembabkan dan memperlancar
peredaran darah. Campur 3 buah stroberi
dan 1 sendok madu.Haluskan kemudian oleskan pada kulit muka. Setelah setengah
jam gosok secara perlahan dengan gerakan melingkar supaya sel-sel kulit yang
mati dapat terangkat dan peredaran darah pada wajah Anda menjadi lancar.
12. Mangga
Kandungan vitamin A dan zat antioksidan pada
buah mangga bermanfaat untuk regenerasi kulit dan menghambat penuaan dini serta
menjadikan kulit Anda tetap elastis. Buat masker mangga dengan menghaluskan
buah mangga yang sudah dikupas kemudian campurlah dengan satu sendok susu
bubuk. Aduklah supaya merata kemudian oleskan ke wajah Anda.Setelah 20 menit
bersihkan muka dengan menggunakan air hangat.
13. Kiwi
Buah kiwi mengandung kolagen dan vitamin E
dan kolagen yang bermanfaat untuk menjaga kulit wajah dari iritasi oleh sinar
matahari, mengurangi minyak pada kulit, serta dapat menghaluskan kulit muka
Anda.Di dalam buah ini dapat membantu mengatasi kulit yang teriritasi oleh
sinar matahari, menghaluskan kulit wajah.Haluskan buah kiwi kemudian campur
dengan satu sendok minyak zaitun dan 1 butir putih telur yang telah
dikocok.Aduk sampai ramuan masker tercampur rata.Oleskan pada kulit wajah Anda
dan biarkan selama 15 menit.Bersihkan dengan menggunakan air hangat.
14. Susu
Secara rutin membasuh kulit wajah Anda dengan
susu dapat mengurangi flek hitam pada kulit wajah Anda.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
5.1.1
Merkuri Sebagai Zat Berbahaya pada Kosmetik
Telah
diketahui bahwa merkuri yang terkandung dalam kosmetik mempunyai dampak yang sangat
berbahaya bagi kulit dan organ dalam penggunanya.Untuk mengetahui bahwa
kosmetik mengandung merkuri bisa dilakukan uji laboratorium.Bisa juga
mengidentifikasi kosmetik tersebut dari sifat-sifatnya.Hampir semua kosmetik
yang mengandung merkuri terasa panas, lengket dan mempunyai perubahan instan
yang tidak sewajarnya. Merkuri merupakan gas mulia berbentuk cair yang tidak
dibutuhkan sama sekali oleh tubuh. Jika terkontaminasi dengan kulit akan
menimbulkan berbagai macam hal buruk terhadap kulit dan organ-organ vital pada
manusia.
5.1.2Dampak
yang Ditimbulkan dari Penggunaan Krim yang Mengandung Zat Merkuri Beserta Cara
Mengatasinya
Berbagai jenis penyakit timbul
disebabkan oleh dampak penggunaan merkuri baik dalam jangka waktu pendek maupun
jangka panjang.Bahkan bagi orang yang menghirup merkuri juga bisa terkena
dampaknya.Dengan berkembangnya berbagai jenis kosmetik yang menawarkan berbagai
keunggulan untuk menarik pelanggan dan harga murah, para pengusaha menggunakan
zat yang berbahaya demi meraih untung.
5.2
Saran
Kosmetik yang bermanfaat adalah kosmetik yang mampu memberikan hasil terbaik untuk penggunanya.Kosmetik yang baik bukanlah kosmetik yang menimbulkan penyakit dan
efek buruk bagi penggunanya.
Dalam kehidupan masyarakat saat ini
biasanya mereka bukan melihat
kosmetik dari segi kesehatan dan
keamanannya, melainkan dari hasil instan yang didapatkan dari penggunaa produk
kosmetik itu sendiri.Masyarakat lebih memilihkosmetik yang dipakai berharga
murah dan bisa memberikan hasil memuaskan seperti yang diinginkan dalam waktu
singkat tanpa mengetahui bahwa produk
yang sedang digunakan tersebut mengandung zat berbahaya bagi kulit yang kelak
akan menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pengguna kosmetik lebih selektif dalam memilih suatu produk kosmetik dengan memperhatikan kandungan
zat dan efek samping yang ditimbulkan dalam penggunaan produk kosmetik tersebut. Karena telah kita ketahui banyak penyakit yang timbul akibat dampak penggunaan
kosmetik yang mengandung zat-zat berbahaya. Produsen
sebuah produk kecantikan mencoba merealisasikan permintaan konsumen yang kebanyakan
tidak mengetahui bahaya jika ia mencampurkan zat tersebut didalam kosmetik. Oleh
karena itu kita sebagai konsumen seharusnya aktif untuk mencari tahu tentang
produk kosmetik yang akan digunakan bisa dari komposisi produk, label halal,
nomor izin serta cirri-ciri fisik pada kosmetik tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
kosmetik.berbahaya.bisa.akibatkan.kerusakan.otak,(Online),
(http://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/14312010/),diakses:
26 November 2013
Perhatikan.Komposisi.Krim.Pemutih.Anda,
(Online), (http://entertainment.kompas.com/read/2010/01/21/14422745),
diakses: 21 januari 2013
Aha.Inilah.Cara.Mendeteksi.Kosmetik.Bermerkuri,(Online),
(http://nasional.kompas.com/read/2008/11/28/17121985),
diakses 4 April 2013
Awas bahaya pemutih pada kosmetik,(Online),
(http://cantiksehat.com/news/2007/02/15),diakses:
16 Mei 2013
Bahaya kosmetik berbahan merkuri, (Online),
(http://surabaya.detik.com/read/2011/07/31/153431/1693247/595/),
diakses: 28 Mei 2013
Hati-hati pakai pemutih wajah,(Online), (http://forum.detik.com/-t2068.html),
diakses 21 Februari 2013
BIODATA PENULIS
Nama : Dwi
Ratna Dini Amalia
Alamat : Desa
Sumberpetung Rt.39 Rw.09
Kecamatan Kalipare,
Kabupaten Malang
Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 12 September 1995
Nama Orang Tua :
Ayah : Yes
Sugani
Ibu :
Maruha
Sekolah :
TK : -
SD : SDN Sumberpetung IV
SMP : SMP
Negeri 2 Kalipare
SMA : SMA
Negeri 1 Pagak,
kabupaten Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar