Rabu, 24 September 2014

Kandungan Berbahaya Pada Kosmetik



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kosmetik adalah salah satu kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua manusia, baik tua maupun muda, laki-laki dan terutama wanita pada umumnya. Sehingga banyak pengusaha yang memuat bisnis kosmetik dengan berbagai macam produk yang berbeda serta menampilkan kualitas terbaik mereka untuk menarik pelanggan. Dari tahun ke tahun perkembangan produk kosmetik kian pesat, karena banyak penggunanya, terutama wanita menginginkan kulit wajah yang tampak putih, bersih secara instan dengan harga terjangkau.Hal tersebut yang menjadi dasar pemikiran para pengusaha di bidang kosmetik untuk menggunakan zat-zat kimia murahan, yang memang bisa membuat kulit putih secara instan serta berdampak buruk pula bagi kesehatan kulit.
Kosmetik lazimnya untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan kita. Saat ini begitu banyak jenis kosmetik yang dapat kita jumpai mulai dari kosmetik perawatan tubuh, make up, bahkan kosmetik yang dapat mengubah warna kulit. Tapi apa jadinya kalau kosmetik yang kita pakai ternyata malah menimbulkan masalah pada kulit wajah kita. Ternyata rusaknya kulit wajah bisa diakibatkan kesalahan kosmetik.
Dewasa ini, kosmetik berkembang sangat komplek.Banyak macam kosmetik yang mempunyai daya tarik tersendiri bagi wanita. Para pembuat kosmetik  ini mencoba untuk membuat suatu maha karya yang memang dibutuhkan oleh seorang wanita untuk tampil secantik mungkin dalam waktu sesingkat mungkin. Prinsip ekonomi pun tetap diterapkan, penggunaan barang-barang berbahaya dan murah yang seharusnya tidak digunakan dan berdampak buruk untuk kulit banyak digunakan demi mendapatkan laba  semaksimal mungkin.
Dari ketidakamanan produk tersebut tidak sedikit wanita yang menggunakan kosmetik malah akan berakhir menjadi penyakit dan kecantikan yang ditimbulkan hanyalah sementara saja. Dari sanalah tak sedikit wanita yang mengeluh dan menginginkan wajahnya kembali seperti sediakala dengan berbagai pengobatan.Baik pengobatan secara medis maupun penggunaan bahan alam atau perawatan pembersihan kulit wajah secara teratur dan sebagainya.
Pemilihan  kosmetik tak hanya bergantung pada jenis kulit saja tetapi juga harus diperhatikan tingkat keamanannya. Termasuk ke dalam salah satu produk kosmetik, krim pelembab kerap juga menimbulkan was-was bagi konsumen karena beredarnya berita seputar kosmetik berbahaya. Dari beberapa penelitian diperoleh data adanya beberapa zat yang terkandung dalam kosmetik berpotensi berbahaya.Contohnya merkuri atau dikenal juga sebagai air raksa, zat ini sering masuk ke dalam krim pelembab yang mengklaim mampu memutihkan kulit.Juga perlu diwaspadai adanya bahaya zat parabean.
Sedangkan banyak  kabar yang beredar akhir-akhir ini menyatakan bahwa tak sedikit wanita yang memiliki penyakit organ dalam yang awalnya juga disebabkan oleh penggunaan kosmetik  yang mengandung merkuri. Dari kasus yang demikian tak ada salahnya jika para wanita dan remaja meningkatkan rasa keingin tahuannya tentang kosmetik  dari beberapa media yang mendukung untuk menjadikannya konsumen kosmetik yang cerdas.

1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok-pokok masalah dalam kajian ini diantaranya :
1.2.1        Apakahpengertian dan fungsi kosmetik ?
1.2.2        Apakah pengertian merkuri?
1.2.3        Bagaimana cara mengidentifikasi merkuri yang merupakan  zat paling bahaya pada kosmetik?
1.2.4        Bagaimana cara kerja merkuri terhadap kulit?
1.2.5        Bagaimana cara mengetahui ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri tanpa uji laboratorium?
1.2.6        Apakah dampak yang ditimbulkan dari zat berbahaya pada  kosmetik yang mengandung merkuri?
1.2.7        Bagaimana caramerawat kulit yang sehat dan alami?


1.3  Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut :
1.3.1        Mengetahui pengertian dan fungsi kosmetik.
1.3.2        Mengetahui pengertian merkuri.
1.3.3        Mengetahui cara mengidentifikasi kandungan zat berbahaya pada kosmetik.
1.3.4        Mengetahui cara kerja merkuri terhadap kulit.
1.3.5        Mengetahui ciri-ciri kosmetik yang mengandung merkuri tanpa uji laboratorium.
1.3.6        Dampak yang ditimbulkan jika menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri.
1.3.7        Mengetahui bagaimana merawat kulit secara sehat dan alami.

1.4  Manfaat Penelitian

Manfaat dari tugas akhir ini adalah agar pembaca lebih memahami tentang kandungan merkuri dalam kosmetik  dan bahaya yang ditimbulkan dari zat merkuri yang terkandung dalam kosmetik tersebut. Hal ini diharapkan agar pembaca lebih memahami tentang bagaimana menjadi produsen kosmetik yang cerdas dengan mempertimbangkan dampak-dampak di kemudian harinya.Pembaca juga diharapkan setelah membaca karya tulis ini mampu memilih dan mengidentifikasi baik atau tidak suatu produk kosmetik yang dipilihnya baik secara tes laboratorium maupun secara langsung melalui ciri-ciri fisik yang sederhana. Selain itu pembaca yang sedang mengalami permasalahan mengenai kulit wajah karena kosmetik juga bisa mengetahui bagaimana cara merawat kulit wajah secara baik menggunakan bahan alami yang sehat.
Manfaat lain dari tugas akhir ini adalah agar pembaca dapat menambah pengetahuannya mengenai kosmetik. Dan mengetahui betapa bahayanya menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri bagi penampilan fisik dan kesehatannya.

1.5  Batasan Masalah

Pada pembahasan berikutnya kami akan memfokuskan pada salah satukrim siang dan krim malam pelembabtanpa merek untuk mengetahui kandungan merkuri yang ada di dalamnya dengan uji laboratorim, dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap kulit, serta bagaimana cara mengatasi kerusakan kulit wajah akibat kandungan merkuri pada kosmetik yang digunakan menggunakan bahan-bahan alami tradisional dan menurut dokter kecantikan.










BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kosmetik

Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya.Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).Menurut Wall dan Jellinek pada tahun 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu.Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono, 2007).
Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan atau ilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan seperti para tabib, dukun, bahkan penasehat keluarga istana.Dalam perkembangannya kemudian, terjadi pemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Iswari, 2007).

2.2 Merkuri

Menurut pengertian kimia, merkuri atau air raksa adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 serta mempunyai masa molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak. Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C), titik bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan yang lebih besar, mudah bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat Toksik (Racun).Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid.Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
Menurut ilmu kesehatan, merkuri ialah air raksa atau bisa disebut dengan cairan perak sehingga merkuri tergolong dalam zat logam berat yang berbahaya. Merkuri yang memiliki nama kimia Hydragyrum atau Hg ini akan terus berbentuk cair jika diletakkan pada suhu ruangan biasa. Cairan perak yang dapat masuk melalui kulit, pernapasan dan pencernaan ini sangat berbahaya bagi tubuh karena zat ini dapat memutus rangkaian metabolisme yang disebabkan oleh terhalangnya kerja enzim dan timbulnya karsinogen. Karsinogen itu sendiri adalah proses berubahnya sel-sel DNA manusia menjadi sel-sel kanker

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1  Metode dan Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian terhadap suatu produk industri menggunakan metode penelitian serta melakukan suatu praktikum.Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode penelitian adalah cara yang telah teratur dan terpikirkan baik-baik untuk mencapai suatu maksud (649). Praktikum diartikan bagian dari pengajaran yang ditujukan agar seseorang mendapatkan kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan nyata dari apa teori yang telah didapatkannya.
Dalam penyusunan tugas akhir ini menggunakan sebuah metode yaitu pengumpulan data. Peneliti menguji sebuah produk kosmetik guna mengetahui secara pasti kandungan merkuri pada beberapa produk kosmetik tanpa merek.

3.2  Teknik Penelitian

3.2.1Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah metode pengumpulan data dengan cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.Pengumpulan data dalam tugas akhir ini adalah pengumpulan dari beberapa media elektronik yang sesuai dengan topik yang dibahassebagai kunci baik dalam pengumpulan data maupun analisis data.

3.2.2    Teknik Pengolahan Data
Dalam penyusunan tugas akhir ini peneliti berusahamenemukan informasi yang relevan dengan topik yang dibahas sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Teknik pengumpulan data melalui tahap-tahap sebagai berikut : (1). Pencarian data melalui internet, (2). Pengumpulan data berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, (3). Pengolahan data, (4). Tabulasi data, (5). Statistik data.

3.3  Prosedur Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir berjudul “Identifikasi Merkuri sebagai Salah Satu Zat Berbahaya yang Terkandung dalam Kosmetik”, ini prosedur yang digunakan melalui 4 tahap : (1). Persiapan, (2). Perencanaan, (3).Pelaksanaan, (4). Penyelesaian.

3.4  Instrumens Dan Korpus Data
Peneliti bertindak sebagai instrumen kunci yang melakukan beberapa tahap sebagai berikut. Persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaianyang telah ditentukan dalam mengidentifikasi zat kimia berbahaya dalam krim siang dan krim malam pelembab tanpa merek.
Untuk mempermudah penelitian, peneliti menggunakan korpus data sebagai alat bantu, korpus data yang telah ditentukan lalu diteliti. Berikut ini tabel mengenai pemberian kode korpus data.

Korpus Data
Masalah yang diteliti
Kriteria
Kode
Korpus Data
Kandungan
Merkuri
Merkuri dan cara identifikasi zat
KM
Dampak  yang ditimbulkan
Penyakit yang ditimbulkan, cara mengatasi
DM

3.5  Tabulasi Data 
Aspek yang ditabulasikan meliputi beberapa hal yaitu sebagai berikut :
3.5.1Mengidentifikasi merkuri  yang terdapat pada kosmetik tertentu
3.5.1Dampak berbahaya yang ditimbulkan dari penggunaan kosmetik beserta cara mengatasinya









BAB IV
PEMBAHASAN

4.1  Pengertian dan Fungsi Kosmetik
4.1.1 Pengertian Kosmetik
Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti ”berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di sekitarnya.Sekarang kosmetika dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan buatan untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).Menurut Wall dan Jellinek pada tahun 1970, kosmetik dikenal manusia sejak berabad-abad yang lalu.Pada abad ke-19, pemakaian kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk kesehatan.Perkembangan ilmu kosmetik serta industrinya baru dimulai secara besar-besaran pada abad ke-20 (Tranggono, 2007).
Sejak semula kosmetik merupakan salah satu segi ilmu pengobatan atau ilmu kesehatan, sehingga para pakar kosmetik dahulu adalah juga pakar kesehatan seperti para tabib, dukun, bahkan penasihat keluarga istana. Dalam perkembangannya kemudian  terjadipemisahan antara kosmetik dan obat, baik dalam hal jenis, efek samping, dan lainnya (Wasitaatmadja, 1997).
Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 220/MenKes/Per/X/1976 tanggal 6 september 1976 yang menyatakan bahwa kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan, dipercikkan, atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik atau mengubah rupa, dan tidak termasuk golongan obat (Wasitaatmadja, 1997).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kuku, bibir, gigi, dan rongga mulut antara lain untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono, 2007).
Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalm keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Iswari, 2007).

         4.1.2 Fungsi Kosmetik
     Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang untuk digunakan pada bagian luar badan (kulit, rambut, kuku, bibir dan organ kelamin bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu
penyakit (Iswari, 2007). Komposisi utama dari kosmetik adalah bahan dasar yang berkhasiat, bahan aktif dan ditambah bahan tambahan lain seperti : bahan pewarna, bahan pewangi pada pencampuran bahan. Pada dasarnya penggunaan kosmetik itu bisa dibagi menjadi dua fungsi, yaitu :
1.         Fungsi untuk perawatan, dan pemeliharaan kulit wajah.
Fungsi ini sangatlah relevan, karena melalui perawatan yang baik dan teratur maka akan terjaga kondisi kulit wajah yang senantiasa cantik, segar dan sehat. Contoh dari kosmetik untuk perawatan adalah berbagai macam krim (seperti krim pagi, krim malam, krim mata dan krim antikerut), penyegar, pelembab, susu pembersih, berbagai jenis masker dan lain-lain.
2.            Fungsi untuk Merias Wajah.
Kosmetik ini pada umumnya membantu  mempercantik wajah secara dekoratif,  wajah dipoles sedemikian rupa agar terlihat secara detail bentuk bagian-bagian wajah sehingga terlihat cantik. Dengan kosmetik seperti ini, para ahli perias wajah  mampu mengekspresikan berbagai macam karakter cantik itu sendiri. Dari yang sederhana, sampai yang glamor. Contoh kosmetik ini adalah  lipstik, bedak, perona pipi, maskara dan lain-lain.

4.2Pengertian Merkuri
Menurut pengertian kimia, merkuri atau air raksa adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA) 80 serta mempunyai masa molekul relatif (MR =200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani hydrargyricum, yang berarti cairan perak. Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam temperatur kamar (25°C), titik bekunya paling rendah (-39°C), mempunyai kecenderungan yang lebih besar, mudah bercampur dengan logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), juga dapat mengalirkan arus listrik sebagai konduktor baik tegangan arus listrik tinggi maupun tegangan arus listrik rendah. Merkuri merupakan salah satu unsur kimia yang biasa digunakan pada proses pemisahan emas dengan unsur logam ikutan lainnya. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat toksin (racun).Merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau dengan berat molekul 200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid.Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam, asam, logam carbide dan amine.
Menurut ilmu kesehatan, merkuri ialah air raksa atau bisa disebut dengan cairan perak sehingga merkuri tergolong dalam zat logam berat yang berbahaya. Merkuri yang memiliki nama kimia hydragyrum atau Hg ini akan terus berbentuk cair jika diletakkan pada suhu ruangan biasa. Cairan perak yang dapat masuk melalui kulit, pernapasan dan pencernaan ini sangat berbahaya bagi tubuh karena zat ini dapat memutus rangkaian metabolisme yang disebabkan oleh terhalangnya kerja enzim dan timbulnya karsinogen. Karsinogen itu sendiri adalah proses berubahnya sel-sel DNA manusia menjadi sel-sel kanker.

4.3  Cara Mengidentifikasi Merkuri pada Kosmetik
4.3.1 Tujuan
Agar pembaca mengetahuicara memisahkan kation merkuri pada kosmetik.
4.3.2 Dasar Teori
Kation-kation golongan I diendapkan sebagai garam klorida. Pemisahan kation golongan I tersebut dari campuran sebagai garam klorida didasarkan fakta bahwa garam klorida dari golongan I tidak larut dalam suasana asam (pH 0,5-1). Kation-kation dalam golongan I yang terdiri atas Ag+, Hg+, dan Pb2+. Garam klorida dari kation golongan I adalah: Hg2Cl2, AgCl, dan PbCl2. Pemisahan masing-masing kation tersebut dilakukan berdasarkan cara sebagai berikut:
1.      PbCl2 dipisahkan dari Hg2Cl2 dan AgCl berdasarkan perbedaan kelarutan kation. PbCl2 larut dalam air panas, sedangkan Hg2Cl2 dan AgCl tidak dapat larut dalam air panas.
2.       Hg2Cl2 dan AgCl dipisahkan berdasarkan perbedaan kelarutan antara kompleks Hg(NH2)Cl dan [Ag(NH3)2] yang dibentuk dengan penambahan amonia terhadap Hg2Cl2 dan AgCl setelah PbCl2 terpisah. Kompleks Hg(NH2)Cl berbentuk endapan hitam yang bercampur dengan Hg+, sedangkan [Ag(NH3)2] tidak berbentuk endapan. Identifikasi terhadap ketiga kation merkuri tersebut setelah terpisah adalah sebagai berikut:
3.       Hg (I) dapat diidentifikasi dari warna endapan yang terjadi pada pemisahannya dengan Ag+, adanya Hg22+ ditandai dengan adanya endapan berwarna hitam.
Hg2Cl2 + 2 NH3 -> [Hg(NH2)Cl + Hg] (endapan hitam) + NH4+ + Cl-
4.3.3 Alat dan Bahan
Peralatan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah :


·         Tabung reaksi
·         Gelas ukur 
·         Pipettetes   
·         Pengaduk kaca                 
·         Gelas kimia
·          Pemanas spiritus
·         Kertas saring


Sedangkan bahan-bahan yang dioperlukan dalam praktikum adalah :
·         Sampel                                     
·          HCl
·         Aquades       


4.3.4  Data Percobaan 
No
Langkah Kerja
Pengamatan
Reaksi
1
± 3 ml sampel dicampur dengan air hingga volume 10ml

10 ml sampel ditambahkan HCl 2M

 5ml campuran ditambah aquades sampai volume 10 ml. Kemudian ditetesi HCl 2M sambil diaduk sampai seluruh kation golongan I mengendap
Sampel berwarna kuning, pewarna asli dari sampel


Sampel tak berwarna 

HCl tak berwarna, larutan ditetesi HCl sebanyak 45 tetes kemudian larutan mula-mula berwana putih lama kelamaan terbentuk endapan di dasar tabung
 + O



Sampel(aq) + HCl(aq) pekat 


Pb2+(aq) + Ag+(s) + Hg2+(s)+ H2O
2
Endapan disaring dan dipisahkan dari filtratnya 
Endapan dicuci dengan 4 ml HCl 2M dingin sebanyak 2 kali
Dicuci dengan air dingin sebanyak 2 kali
Endapan berwarna putihFiltrat tak berwarna 
Pada pencucuian I: larutan berwarna putih, ada endapan yang lolos penyaringan
Pada pencucian II: larutan berwarna putih dan tidak ada endapan yang lolos dalam penyaringan
Filtrat tak berwarna
Ag+(s) +Hg2+(s) + 3HCl(aq) 

AgCl(aq) + HgCl2(s ) + 3/2 H2O
3
Endapan dipindahkan dalam gelas kimia 50 ml lalu ditambah 20 ml aquades dididihkan.




Disaring (dalam keadaan panas/ setelah didiamkan selama 1 menit)
Endapan putih sebagian larut sehingga cairan berwarna putih, endapan berada di dasar tabung saat dipanaskan larutan menjadi lebih jernih dan endapan semakin banyak 
Filtrat berwarna
Endapan berwarna kuning kehijauan











Hg2Cl2(s) + NH3(aq) 

4.3.5 Analisis dan Pembahasan
4.3.5.1 Pemisahan Kation Golongan I
Mula-mula sampel yang diduga mengandung merkuri golongan I ditambahkan aquades sampai volume 10 ml.
8 ml dari sampel ini kemudian ditambah HCl 2M tetes demi tetes sampai terbentuk endapan.Setelah ditetesi sebanyak 45 tetes, sampel berhenti membentuk endapan menandakan bahwa semua kation dalam sampel telah mengendap sebagai garam kloridanya.  Mula-mula larutan berwarna kuning keruh, karena efek dari zat pewarna, lalu membentuk endapan berwarna putih yang diduga mengandung kation Hg2+ dan Ag+. Kation golongan I akan membentuk klorida-klorida yang tidak larut (dalam bentuk endapan).
Ag+(aq) + HCl(aq) ->AgCl(s) + H+(aq)
Hg22+(aq) +2 HCl(aq) ->Hg2Cl2(s) + H+(aq)
Gambar 2
Endapan setelah disaring
Namun, timbel(II) klorida sedikit larut dalam air. Sampel kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Endapan berwarna putih akan menempel pada kertas saring. Sementara filtrat yang diduga mengandung kation Pb2+ lolos dalam penyaringan. Reaksi yeng terjadi adalah sebagai berikut :
Pb2+(aq) + HCl(aq) ->PbCl2(s) + H+(aq)
Endapan yang diperoleh kemudian dicuci dengan 4 ml HCl 2M dan 4 ml aquades masing-masing sebanyak dua kali.Pada pencucian pertama dengan HCl, larutan berwarna putih karena ada sebagian endapan yang ikut dalam HCl, namun pada pencucian kedua larutan tak berwarna dan tidak ada endapan yang lolos.Pada pencucian dengan menggunakan aquades baik pertama maupun kedua, tidak ada endapan yang lolos sehingga larutan tidak berwarna.
Endapan yang sudah dicuci  dengan HCl dan aquades kemudian dipindahkan dari tabung reaksi ke dalam gelas kimia, lalu ditambah 20 ml aquades. Larutan mula-mula berwarna putih, namun setelah didiamkan beberapa saat endapan turun ke dasar gelas kimia.Larutan kemudian dididihkan, selama pendidihan larutan semakin jernih dan endapan yang terbentuk semakin banyak.Setelah mendidih, larutan didiamkan selama 1 menit baru disaring dengan kertas saring.  Endapan yang terbentuk berwarna putih dan filtratnya tak berwarna.
Gambar 3
Endapan ditambah 20 ml aquades dipanaskan
Filtrat yang diperoleh dari pencucian endapan dengan HCl dan aquades kemudian diuji dengan K2Cr2O7 0,1 M dan diperoleh larutan berwarna kuning yang jika didiamkan akan terbentuk endapan berwarna kuning di dasar tabung reaksi. Endapan tersebut merupakan PbCrO4 karena filtrat mengandung kation Pb2+ sesuai dengan persamaan reaksi :
Pb2+(aq) + K2Cr2O7(aq) -> PbCrO4(s) + K+(aq)
Gambar 4                                                       Gambar 5
Endapan setelah dicuci dengan HCl                   Filtrat diuji dengan K2Cr2O7
Endapan dari larutan yang sudah didihkan kemudian dicuci dengan 5 ml air panas sebanyak 3 kali dan menghasilkan endapan yang berwarna putih.Filtrat dibuang kemudian endapan disiram dengan 10 ml amonia 6 M sehingga endapan yang mula-mula berwarna putih berubah menjadi hitam.Adanya endapan hitam tersebut menunjukkan adanya kation Hg2+.

Gambar 5
Endapan setelah disiram amonia
Filtrat yang diperoleh kemudian ditambah asam nitrat sampai suasana larutan menjadi asam.Terjadi perubahan warna filtrat dari tak berwarna menjadi putih dan mengendap setelah didiamkan.Endapan berwarna putih tersebut menunjukkan adanya kation Ag+. Reaksi yang terjadi adalah :
Hg2Cl2(s) + 2NH3(aq) ->Hg(NH2)Cl(aq)
AgCl2(s) + 2 NH3(aq) ->Ag(NH3)2Cl(aq)
Penambahan asam nitrat menyebabkan suasana larutan menjadi asam.Hal ini dapat dibuktikan dengan perubahan kertas lakmus dari biru menjadi merah. Ion amonium akan kembali terbentuk karena suasana larutan yang bersifat asam.
Ag(NH3)2+(aq) + Cl-(aq) + H+ ->AgCl(s) +  2 NH4+(aq)
4.3.5.2 Identifikasi Kation Golongan I
Setelah dilakukan pemisahan kation, dilakukan uji identifikasi terhadap kation Hg22+ yang didasarkan pada sifat kimia kation dalam senyawanya. Uji identifikasi kation dilakukan langsung terhadap sampel awal berdasarkan informasi tentang reaksi umum kation golongan I. Kation yang diidentifikasi adalah merkurium/ raksa (I) atau  Hg22+. Larutan yang digunakan dalam uji identifikasi Hg22+ adalah NaOH dan KI,
Pengujian dengan menggunakan NaOH pada sampel dilakukan sebanyak dua kali.Pada pengujian pertama diperoleh fakta bahwa larutan sampel tak berwarna sedangkan pada pengujian kedua terbentuk lapisan coklat yang segera hilang setelah pengocokan.Pada pengujian kedua, lapisan coklat tidak teramati karena setelah dicampur dengan NaOH sampel langsung dikocok sehingga lapisan coklat tidak terlihat.Lapisan coklat tidak dapat diidentifikasi secara pasti karena belum diketahui jenis kation yang terdapat dalam sampel. Jika sampel mengandung Hg22+, maka reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Hg22+(aq) + 2OH-(aq) -> Hg(s) + HgO(s) + H2O(l)
Hg merupakan endapan berwarna hitam sedangkan HgO merupakan endapan berwarna kuning. Karena dalam percobaan terbentuk lapisan berwarna coklat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang bereaksi dengan ion OH- merupakan kation lain, yaitu Ag+. Reaksi yang terjadi adalah :
2Ag2+(aq) + 2OH-(aq) -> Ag2O(s) + H2O(l)
Ag2O segera menghilang karena penambahan NaOH belum membuat larutan menjadi jenuh sehingga endapan yang terbentuk (lapisan coklat) akan segera hilang setelah larutan dikocok.
Pada pengujian dengan menggunakan larutan KI terbentuk larutan berwarna kuning kehijauan dan jika didiamkan akan terbentuk 2 lapisan. Bagian atas berwarna kuning dan bawah berupa endapan berwarna kuning kehijauan.Hal ini membuktikan bahwa sampel mengandung kation Hg22+. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Hg22+(aq) + 2KI(aq) ->Hg2I2(s) + 2K+(aq)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel mengandung kation Hg22+
4.4Cara Kerja Merkuri Terhadap Kulit

Walaupun merkuri berbentuk cairan sebenarnya  masuk dalam kategori logam. Toksisitas (tingkat keracunan) merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya, misalnya merkuri inorganik bersifat toksin pada ginjal, sedangkan merkuri organik seperti metil merkuri bersifat toksis pada sistem syaraf pusat.  Merkuri sama sekali tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuh kita.
Ditambahkannya merkuri pada suatu produk kosmetik yang akan dioleskan atau dipakai pada epidermis kulit, menyebabkan enzim tiroksinase yang terdapat dikulit dalam proses pembentukan  pigmen kulit menjadi terhalang pekerjaannya. Merkuri membuat pembentukan pigmen terhambat sehingga kulit menjadi tampak lebih putih.
Metil merkuri dapat juga diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%. Uapnya dapat menembus membran paru-paru dan apabila terserap ke tubuh,  ia akan terikat dengan proteinsulfurhidril seperti sistein dan glutamine. Di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap kedalam sel darah merah dan metil merkuri juga dijumpai dalam rambut.  Jumlah merkuri yang dimasukkan ke dalam akar rambut adalah berbanding dengan kepekatan metil merkuri di dalam darah.Metil merkuri merupakan senyawa organik yang paling berbahaya yang telah dipelajari oleh manusia.Metilasi merkuri dapat terjadi dalam tubuh organisme manapun termasuk manusia.Merkuri sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia.Merkuri yang terikat pada adenina dapat mengganggu enzim, mengganggu biosintesis protein dan lemak serta merusak DNA dan RNA yang mengakibatkan kecacatan pada manusia.
Kerja pertama pemutih merkuri adalah menghancurkan epidermis atau lapisan kulit teratas  dari wajah dan permukaan kulit lainnya yang teroles oleh kosmetik yang mengandung merkuri. Kemudian merkuri akan meresap ke dalam kulit. Bersama darah, merkuri yang telah meresap tersebut akan berlayar menuju organ vital, seperti ginjal, hati, jantung, sumsum tulang belakang, dan otak melalui pembuluh darah dan akan mengendap dalam organ-organ vital tersebut. Kandungan merkuri yang masuk dalam tubuh itu sangat sulit dibuang.Merkuri hanya bisa dibuang setelah selama 27 tahun mengendap di tubuh.
Krim bermerkuri sering menimbulkan reaksi alergi.Orang  yang tak tahan, tubuhnya bisa menolak dan timbulah bercak kemerahan. Terkadang juga bisa mengakibatkan munculnya benjolan hebat dan merata di permukaan kulit yang kena oles.Bisa timbul infeksi dan suhu tubuh meningkat.

4.5Cara Mengidentifikasi Bahwa  Kosmetik Tertentu Mengandung Zat Berbahaya Merkuri Tanpa Uji Laboratorium
1.             Krim yang mengandung merkuri biasanya memiliki tekstur yang lengket dan tampilan krim mengkilap. Inilah ciri yang paling terlihat. yang dimaksud lengket adalah krim tersebut jika kita sentuh baik dengan tangan ataupun alat, maka akan terlihat krim melekat pada benda yang menyentuh tersebut ketika kita coba untuk lepaskan satu sama lain. 
Secara ilmiah, merkuri adalah cairan namun memiliki sifat logam.Dan logam memiliki daya ikat yang kuat sehingga mampu mengikat segala ion logam yang ada disekitarnya. Itulah yang membuat krim yang mengandung merkuri akan saling merekat karena terikat oleh ion merkuri didalamnya, sehingga menjadikannya lengket.
Jika krim tersebut memiliki penutup dalam, Anda bisa praktikkan dengan menenggelamkan tangan atau inner cap tersebut ke dalam krim kemudian angkat perlahan agak tinggi. Ketika antara krim yang masih di dalam pot  dengan krim yang menempel dalam inner cap terlihat jelas masih menempel. Jelas bahwa krim tersebut mengandung merkuri.
2.        Warna krim yang mengandung merkuri biasanya berwarna putih mengkilap atau jika berwarna maka diberi warna yang cerah dan pekat untuk menyamarkan kandungan yang berbahaya.
Perhatikan lagi foto krim bermerkuri diatas.Amatilah  warnanya, entah apapun warna krim yang siang maupun yang malam, dari foto-foto diatas dapat dilihat warna yang putih. Atau warna krimnya kuningpekat.Semuanya terlihat mengkilap seperti minyak atau logam.Dan yang pasti ciri dari warna tersebut semakin terbukti dengan teksturnya yang lengket dan kasarjuga tidak menyatu.
3.        Krim yang mengandung zat berbahaya seperti merkuri, biasanya disertai krim antiiritasi/inflamasi/alergi/calming cream dan sejenisnyauntuk menyamarkan rasa perih, panas, gatal dan lain-lain yang disebabkan zat berbahaya tersebut. Jikapun antiiritasi tidak disertakan, sudah pasti Anda akan merasakan sakit perih luar biasa, gatal dan panas terutama jika terkena sinar matahari. Hampir kebanyakan calming cream/antiiritasi mengandung steroid yang juga berbahaya. Perlu diingat pula, jika tergiur dengan produk kosmetik herbal, Anda harus tahu bahwa produk herbal memiliki proses yang lama dalam mencerahkan kulit, slow but sure (perlahan tapi pasti). Tidak akan mencerahkan wajah dalam waktu seminggu dan putih kinclong jika bukan karena merkuri.
4.    Bau logam merkuri sangat tercium atau diberi parfum yang
menyengat untuk menyamarkan bau logam. Krim yang menggunakan zat merkuri, biasanya memiiki aroma yang sangat menyengat.Seperti halnya parfum yang mengandung banyak alkohol.
5.        Proses pencerahan cepat antara 3 hari sampai 1-2 minggu dan tidak muncul jerawat sama sekali. Ini yang luar biasa, krim bermerkuri hasilnya memang cepat memutihkan wajah  karena merusak lapisan kulit epidermis tanpa memberi nutrisi dan meregenerasi sel baru, sehingga kulit kita tidak lagi memiliki protein. Dan melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar matahari juga mati, alhasil mikro-organisme ataupun kuman takut menempel di kulit yang tercemar  merkuri.Untuk hasil putih tergantung kandungan merkurinya. Semakin tinggi kandungan merkurinya makin cepat putihnya. Dalam jangka waktu hanya 3 hari saja kulit akan langsug berubah menjadi putih.  Putih memang, tapi putih akan berubah menjadi putih  pucat, wajah cepat rusak, bonusnya nyawa kita terancam karena tubuh dirusak secara cepat juga.

4.6    Dampak Negatif dan Ciri-Ciri Kulit Pengguna Produk Kosmetik Mengandung Merkuri

4.6.1    Dampak NegatifPenggunaan Produk Kosmetik yang Mengandung Merkuri
   Husniah Rubiana Thamrin Akib dari BPOM menyatakan bahwa merkuri sangat berbahaya karena termasuk logam berat. Sekecil apapun jumlah merkuri yang masuk ke dalam tubuh, maka akan menjadi racun. Merkuri yang dioleskan pada kulit dapat diserap kulit dan masuk ke dalam peredaran darah.Efek samping pemakaian merkuri pada kulit adalah perubahan warna, bintik hitam, iritasi, kemerahan, bahkan kerusakan permanen susunan kulit, saraf, otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin.Efek jangka panjang dari merkuri adalah rusaknya ginjal dan menyebabkan kanker.
Sementara itu, Dr. Retno I. Tranggono, SpKK menyebutkan bahwa krim yang mengandung merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat.Tetapi lama-kelamaan, kulit dapat menghitam dan menyebabkan jerawat parah.Selain itu, pemakaian merkuri dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru-paru, dan jenis kanker lainnya.
Di antara semua unsur logam berat, merkuri (Hg) menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya.Walaupun merkuri diambil bentuk cairan sebenarnya masuk dalam kategori logam.Tidak seperti unsur logam lainnya misalnya besi (Fe) atau magnesium (Mg) yang dibutuhkan tubuh untuk penguatan tulang. Merkuri sama sekali tidak dibutuhkan kehadirannya dalam tubuh kita. Oleh sebab itu,  kehadiran merkuri dalam tubuh walaupun sedikit atau berada di bawah ambang batas toleransi tetap membahayakan kesehatan. Terlebih ketika akumulasi merkuri dalam tubuh sudah melewati ambang batas toleransi yang bisa diterima oleh kesehatan tubuh akan menimbulkan dampak-dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh, yaitu:
1.      Gangguan saraf sensoris
Paraesthesia (Sejenis kesemutan yang cukup parah), kepekaan menurun dan sulit menggerakkan jari tangan dan kaki, penglihatan  menyempit, daya pendengaran  menurun serta  rasa nyeri pada lengan dan paha (kram).
2.      Gangguan saraf motorik
Lemah, sulit berdiri, mudah jatuh, ataksia (gangguan koordinasi tangan dan kaki, tubuh hingga gangguan bicara), tremor (gemetar pada bagian atau keseluruhan tubuh yang tidak terkendali),  gerakan lambat, dan sulit berbicara/gagap.
3.      Gangguan lain
Gangguan mental, autis, sakit kepala dan hipersalivasi (air liur yang berlebihan).
4.      Pengaruh terhadap Fisiologis
Pengaruh toksisitas merkuri (Hg) terutama pada Sistem Saluran Pencernaan (SSP) dan ginjal akibat merkuri terakumulasi.Jangka waktu, intensitas dan jalur paparan serta bentuk merkuri sangat berpengaruh terhadap sistem yang dipengaruhi. Organ utama yang terkena pada paparan kronik oleh elemen merkuri dan organomerkuri adalah SSP, sedang garam merkuri akan berpengaruh terhadap kerusakan ginjal. Keracunan akut oleh elemen merkuri yang terhisap mempunyai efek terhadap sistem pernafasan sedang garam merkuri yang tertelan akan berpengaruh terhadap SSP, efek terhadap sistem kardiovaskuler merupakan efek sekunder.
5.      Pengaruh terhadap Sistem Syaraf.
Merkuri yang berpengaruh terhadap sistem syaraf merupakan akibat primer dari pemajanan uap elemen Hg dan MeHg karena senyawa ini mampu menembus "bloodbrain barier" dan dapat mengakibatkan kerusakan otak yang mengakibatkan kelumpuhan permanen. MeHg yang masuk dalam pencernaan akan memperlambat SSP yang mungkin tidak dirasakan pada paparan setelah beberapa bulan sebagai gejala pertama sering tidak spesifik seperti pandangan kabur atau pendengaran hilang (ketulian) dan impoten.
6.      Pengaruh terhadap Ginjal.
Apabila terjadi akumulasi pada ginjal yang diakibatkan oleh masuknya garam inorganik merkuri atau phenylmercury melalui SSP akan menyebabkan naiknya permiabilitas epitel tubulus sehingga akan menurunkan kemampuan fungsi ginjal. Pajanan (paparan) melalui uap merkuri atau garam merkuri melalui saluran pernafasan juga dapat mengakibatkan kegagalan ginjal karena terjadinya proteinuria atau nephrotik sindrom dan tubular nekrosis akut.
7.      Pengaruh terhadap pertumbuhan.
Terutama terhadap bayi dari ibu yang terpapar oleh MeHg, dari hasil studi membuktikan ada kaitan yang signifikan bayi yang dilahirkan dari ibu terpapar merkuri maka bayi yang dilahirkan mengalami gangguan kerusakan otak yaitu retardasi mental (kelainan/cacat mental), tuli, penciutan lapangan pandang, microcephaly (otak tidak tumbuh sehingga ukuran kepala jauh lebih kecil dari ukuran kepala normal), cerebral palsy (kelumpuhan otak besar yang menyebabkan kelumpuhan syaraf keseluruhan), ataxia (gangguan koordinasi tangan dan kaki, tubuh hingga gangguan bicara), buta dan gangguan menelan.
8.      Terhadap anak.
 Anak-anak yang masih bayi pun juga memiliki risiko keracunan merkuri karena apabila sang ibu menggunakan bahan-bahan kosmetik yang mengandung merkuri lalu menggendong anaknya dan menciumnya, merkuri tersebut akan terhirup juga oleh si anak. Begitu juga saat si ibu tidak mencuci tangannya dengan bersih sebelum menyuapi anak bayinya sehabis memakai bahan kosmetik.Mungkin saja zat kimia berbahaya ini ikut larut dalam makanan anak walau hanya sedikit.
Merkuri yang terpapar melalui kulit dan bekerja merusak pigmen-pigmen kulit sebagaimana banyak kosmetik yang menggunakannya akan berakhir pada mimpi buruk hilangnya kecanttikan secara alami bahkan fisik. karena akan memunculkan efek kebalikan dari yang diterimanya selama menggunakan merkuri dan kebanyakan akan sulit dikembalikan ke kondisi kulit yang cantik dan sehat seperti semula.

4.6.2Ciri-Ciri Kulit yang Terkontaminasi Zat Berbahaya Merkuri
1.      Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat/akan timbul lagi dan bertambah parah (melebar).
2.       Efek rebound yaitu memberikan respon berlawanan (kulit akan menjadi gelap atau kusam saat pemakaian kosmetik dihentikan).
3.       Bagi wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar) dan lama-kelamaan berubah keabu-abuan selanjutnya kehitaman.
4.       Dapat mengakibatkan kanker kulit.
5.       Pada pemakaian awal dapat menyebabkan  iritasipada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
6.       Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis kita telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein dan melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahari juga sudah tidak berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun. Tapi hal ini juga hanya bersifat sementara, jika kondisi kulit telah rusak bisa timbul benjolan-benjolan bernanah.
7.       Pori-pori tampak mengecil dan halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil dan halus. Untuk mengujinya Anda bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terbakar disertai rasa gatal.

4.7Cara Merawat Kulit Wajah Secara Sehat dan Alami Tanpa Zat yang Membahayakan

4.7.1Cara Merawat Kulit Wajah Agar Tetap Sehat
1.      Bersihakan wajah Anda sebelum tidur. Hal ini dilakukan untuk membersihkan wajah Anda dari kotoran atau sisa kosmetik yang menempel yang dapat memicu munculnya jerawat atau komedo atau bahkan dapat membuat kulit wajah menjadi kusam.
2.      Rajinlah untuk menggunakan masker bengkoang dengan campuran putih telur minimal seminggu sekali, ini bisa membuat wajah Anda terlihat semakin cerah dan halus.
3.      Biasakan untuk mencuci wajah setelah beraktivitas terutama setelah bepergian. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel pada kulit wajah Anda.
4.      Luangkanlah waktu Anda sebentar untuk memijat kulit wajah dengan lembut selama 2 menit pada malam hari, untuk menghilangkan keletihan pada wajah dan hal ini dapat memberikan warna kulit wajah yang lebih cerah.
5.      Pakailah pelembab yang dapat melindungi kulit wajah dari sinar matahari. Tentunya ini dilakukan pada saat Anda ingin bepergian.
6.      Rajin mengkonsumsi vitamin E. Vitamin E adalah vitamin yang mampu menjaga kesehatan kulit dari dalam..
7.      Menggunakan krim anti aging. Disarankan untuk menggunakan krim yang mengandung retinoid karena krim ini kaya vitamin A yang dapat mencegah kerusakan kulit karena sinar matahari.
8.      Jika Anda mempunyai jerawat atau komedo, ingat jangan pernah memencet jerawat atau komedo Anda, karena hal ini akan menyebabkan iritasi pada kulit wajah..
4.7.2Cara Merawat Kulit dengan Bahan–Bahan Alami
1.    Masker Avokad
Avokad kaya akan vitamin C dan E. Dengan vitamin ini, kelembapan wajah Anda akan terjaga dan kulit wajah Anda akan mendapatkan nutrisi yang cukup. Masker avokad ini dapat dibuat dengan cara dihaluskan (ditumbuk atau di-blender) lalu dioleskan pada wajah. Masker avokad juga dapat ditambahkan minyak zaitun.Minyak zaitun yang dicampurkan pada masker avokad ini dapat membantu peremajaan kulit.
2.      Masker Beras
Pernahkah Anda melihat iklan kosmetik Jepang yang ternyata rahasianya adalah pada beras?Ternyata beras memang dapat membuat wajah lebih putih dan halus, juga dapat mencegah atau mengurangi jerawat.Anda cukup menyisihkan air cucian beras dan mendiamkannya beberapa saat.Setelah itu pisahkan air beras dan endapannya.Gunakan endapan tadi sebagai masker dan bilaslah dengan air beras tadi.
3.      Konsumsi Vitamin E
Mengonsumsi vitamin E dapat menutrisi kulit wajah Anda.Konsumsilah makanan yang mengandung banyak vitamin E untuk merawat kulit wajah secara alami.
4.      Lemon atau Jeruk Nipis
Lemon adalah sumber alami asam alpha hidroksi (AHA) dan antioksidan,vitamin. Lemon sangat baik untuk meratwat kulit muka sebagai pembersihan, toning, mengecilkan pori-pori, menghaluskan dan mengangkat sel kulit mati, membebas kulit muka kusam dan memudarkan flek hitam.
Campurkan 1/8 cangkir almond bubuk, 2 sendok makan susu atau krim dan 1 sendok teh air jeruk lemon. Gunakan untuk membersihkan kulit wajah, tunggu kurang lebih 15-20 menit kemudian bilas dengan air hangat.
5.      Mentimun
Mentimun memiliki kemampuan mengangkat noda atau flek hitam pada kulit wajah dan dapat menjadikan wajah indah bercahaya. Campur 1/2 potongan mentimun yang telah dikupas kulitnya dengan 1 sendok yoghurt dan 1 sendok susu kemudian dihaluskan dengan blender. Oleskan campuran yang Anda buat pada kulit wajah dan tunggu kurang lebih 20 menit kemudian bilas dengan air hangat untuk membersihkannya.
6.      Bengkuang
Bengkuang memiliki kandungan rotenon, pachyrhizon, vitamin C dan B1.Kandungan dalam bengkuang ini baik untuk menghilangkan atau minimal menyamarkan noda hitam yang diakibatkan oleh jerawat. Untuk membuat masker bengkuang untuk perawatan kulit alami caranya adalah:
·         Kupas bengkuang dan cuci sampai bersih kemudian parut sampai lembut.
·         Peras hasil parutan untuk diambil airnya.
·         Saring perasan bengkuang supaya benar-benar bersih dari ampas.
·         Biarkan selama setengah jam sampai muncul endapan.
·         Buanglah air bagian atas yang bening
·         Gunakan air endapan yang seperti susu untuk masker wajah Anda
7.      Apel
Kandungan zat lastin dan kolagen memiliki kemampuan untuk mengurangi minyak pada kulit wajah Anda yang berminyak.
Buah apel dihaluskan dengan menggunakan blender tanpa campuran air.Gunakan sebagai masker dengan menempelkannya pada kulit muka secara merata selama 20-30 menit.Bersihkan dengan menggunakan air hangat kemudian dilanjutkan dengan air dingin supaya pori-pori kulit muka Anda mengecil.
8.      Tomat
Tomat banyak mengandung vitamin C yang mampu mengurangi minyak berlebihan, membersihkan sekaligus memberi asupan nutrisi.Selain itu juga ada kandungan zat antioksidan yang mampu untuk mengatasi iritasi kulit wajah karena sengatan sinar ultraviolet, mencerahkan kulit wajah Anda dan mengurangi komedo.
Untuk membuat masker dari tomat caranya dengan menghaluskan satu buah tomat kemudian dicampurkan dengan satu sendok madu.Oleskan campuran tomat dan madu ke kulit wajah Anda. Biarkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat dandibersihkan dengan air dingin.
9.      Pisang
Buah pisang dapat bermanfaat untuk meremajakan kulit dan membuat kulit wajah menjadi lembab dan kenyal. Caranya cukup mudah, hanya dengan mengambil 1 buah pisang ambon, kupas kulitnya dan hancurkan buahnya. Setelah itu tambahkan 1 sendok madu kedalam pisang yang telah dihancurkan tadi, dan oleskan secara merata pada wajah dan diamkan selama 30 menit.  Lalu bersihkan dengan kapas dan air hangat.


10.  Pepaya
Pepaya mengandung enzim papain yang memiliki kemampuan mengangkat sel kulit mati dan regenerasi sel kulit baru.Campur daging buah pepaya matang dengan 1 sendok makan minyak atau secukupnya.Oleskan ramuan masker pepaya ke kulit wajah.Setelah 15 menit basuh dengan air hangat.Gunakan pelembab yang sesuai dengan jenis kulit Anda sebagai penyempurna perawatan Anda.
11.  Stroberi
Stroberi banyak mengandung asam salisilat yang berkemampuan untuk mengencangkan kulit. Terdapat juga vitamin yang baik untuk kulit seperti vitamin C,E,B, dan K. Cara alami merata wajah dengan masker stroberi baik dalam meregenerasi kulit, mengangkat sel–sel kulit yang mati, melembabkan dan memperlancar peredaran darah. Campur 3 buah stroberi dan 1 sendok madu.Haluskan kemudian oleskan pada kulit muka. Setelah setengah jam gosok secara perlahan dengan gerakan melingkar supaya sel-sel kulit yang mati dapat terangkat dan peredaran darah pada wajah Anda menjadi lancar.
12.  Mangga
Kandungan vitamin A dan zat antioksidan pada buah mangga bermanfaat untuk regenerasi kulit dan menghambat penuaan dini serta menjadikan kulit Anda tetap elastis. Buat masker mangga dengan menghaluskan buah mangga yang sudah dikupas kemudian campurlah dengan satu sendok susu bubuk. Aduklah supaya merata kemudian oleskan ke wajah Anda.Setelah 20 menit bersihkan muka dengan menggunakan air hangat.

13.  Kiwi
Buah kiwi mengandung kolagen dan vitamin E dan kolagen yang bermanfaat untuk menjaga kulit wajah dari iritasi oleh sinar matahari, mengurangi minyak pada kulit, serta dapat menghaluskan kulit muka Anda.Di dalam buah ini dapat membantu mengatasi kulit yang teriritasi oleh sinar matahari, menghaluskan kulit wajah.Haluskan buah kiwi kemudian campur dengan satu sendok minyak zaitun dan 1 butir putih telur yang telah dikocok.Aduk sampai ramuan masker tercampur rata.Oleskan pada kulit wajah Anda dan biarkan selama 15 menit.Bersihkan dengan menggunakan air hangat.
14.  Susu
Secara rutin membasuh kulit wajah Anda dengan susu dapat mengurangi flek hitam pada kulit wajah Anda.















BAB V
PENUTUP


5.1        Kesimpulan

5.1.1    Merkuri Sebagai Zat Berbahaya pada Kosmetik

                 Telah diketahui bahwa merkuri yang terkandung dalam kosmetik mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi kulit dan organ dalam penggunanya.Untuk mengetahui bahwa kosmetik mengandung merkuri bisa dilakukan uji laboratorium.Bisa juga mengidentifikasi kosmetik tersebut dari sifat-sifatnya.Hampir semua kosmetik yang mengandung merkuri terasa panas, lengket dan mempunyai perubahan instan yang tidak sewajarnya. Merkuri merupakan gas mulia berbentuk cair yang tidak dibutuhkan sama sekali oleh tubuh. Jika terkontaminasi dengan kulit akan menimbulkan berbagai macam hal buruk terhadap kulit dan organ-organ vital pada manusia.
  
5.1.2Dampak yang Ditimbulkan dari Penggunaan Krim yang Mengandung Zat Merkuri Beserta Cara Mengatasinya
               Berbagai jenis penyakit timbul disebabkan oleh dampak penggunaan merkuri baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang.Bahkan bagi orang yang menghirup merkuri juga bisa terkena dampaknya.Dengan berkembangnya berbagai jenis kosmetik yang menawarkan berbagai keunggulan untuk menarik pelanggan dan harga murah, para pengusaha menggunakan zat yang berbahaya demi meraih untung.

5.2         Saran
Kosmetik yang bermanfaat adalah kosmetik yang mampu memberikan hasil terbaik untuk penggunanya.Kosmetik yang baik bukanlah kosmetik yang menimbulkan penyakit dan efek buruk bagi penggunanya.
Dalam kehidupan masyarakat saat ini biasanya mereka bukan melihat kosmetik  dari segi kesehatan dan keamanannya, melainkan dari hasil instan yang didapatkan dari penggunaa produk kosmetik itu sendiri.Masyarakat lebih memilihkosmetik yang dipakai berharga murah dan bisa memberikan hasil memuaskan seperti yang diinginkan dalam waktu singkat tanpa mengetahui  bahwa produk yang sedang digunakan tersebut mengandung zat berbahaya bagi kulit yang kelak akan menimbulkan berbagai macam permasalahan.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pengguna kosmetik lebih selektif dalam memilih suatu produk kosmetik dengan memperhatikan kandungan zat dan efek samping yang ditimbulkan dalam penggunaan produk kosmetik tersebut. Karena telah kita ketahui banyak penyakit yang timbul akibat dampak penggunaan kosmetik yang mengandung zat-zat berbahaya. Produsen sebuah produk kecantikan mencoba merealisasikan permintaan konsumen yang kebanyakan tidak mengetahui bahaya jika ia mencampurkan zat tersebut didalam kosmetik. Oleh karena itu kita sebagai konsumen seharusnya aktif untuk mencari tahu tentang produk kosmetik yang akan digunakan bisa dari komposisi produk, label halal, nomor izin serta cirri-ciri fisik pada kosmetik tersebut.
                       





















DAFTAR PUSTAKA


kosmetik.berbahaya.bisa.akibatkan.kerusakan.otak,(Online), (http://nasional.kompas.com/read/2008/11/26/14312010/),diakses: 26 November 2013
Perhatikan.Komposisi.Krim.Pemutih.Anda, (Online),  (http://entertainment.kompas.com/read/2010/01/21/14422745), diakses: 21 januari 2013
 Aha.Inilah.Cara.Mendeteksi.Kosmetik.Bermerkuri,(Online),    (http://nasional.kompas.com/read/2008/11/28/17121985), diakses 4 April 2013
Awas bahaya pemutih pada kosmetik,(Online), (http://cantiksehat.com/news/2007/02/15),diakses: 16 Mei 2013
Bahaya kosmetik berbahan merkuri, (Online),  (http://surabaya.detik.com/read/2011/07/31/153431/1693247/595/), diakses: 28 Mei 2013
Hati-hati pakai pemutih wajah,(Online), (http://forum.detik.com/-t2068.html), diakses 21 Februari 2013













BIODATA PENULIS



Nama                                       : Dwi Ratna Dini Amalia
Alamat                                    : Desa Sumberpetung Rt.39 Rw.09
                                                Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang
Tempat/Tanggal Lahir : Malang, 12 September 1995
Nama Orang Tua                     :
Ayah                                       : Yes Sugani
Ibu                                           : Maruha
Sekolah                                   :
TK                                           : -
SD                                           : SDN Sumberpetung IV
SMP                                        : SMP Negeri 2 Kalipare
SMA                                       : SMA Negeri 1 Pagak, kabupaten Malang